Breaking News:

Apakah Ibu Hamil Boleh Menjalankan Ibadah Puasa? Begini Penjelasan dr. Kondang Usodo, Sp.OG

Menurut dr. Kondang Usodo, Sp.OG, aturan berpuasa untuk ibu hamil akan berbeda tiap trimesternya.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Ahmad Nur Rosikin
tribunnews.com
ilustrasi ibu hamil 

TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan adalah hal yang didambakan dan ditunggu-tunggu bagi pasangan suami istri.

Kehamilan merupakan peristiwa terbentuk dan berkembangnya individu baru di dalam alat reproduksi wanita akibat pertemuan dua senyawa, sperma dan ovum.

Pada saat kehamilan banyak hal yang harus dijaga oleh sang ibu hamil, guna untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan pada janinnya.

Mulai dari menjaga asupan makanan yang dikonsumsi, menjaga asupan air putih, hingga mengurangi aktivitas berat sehari-hari.

Karena ibu hamil harus menjaga asupan makanan dan minuman, lantas apakah seorang ibu hamil diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa?

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Kondang Usodo, Sp.OG memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

Baca juga: Berapa Kali Proses Persalinan dengan Metode ERACS Boleh Dilakukan? Begini Penjelasan dr. Kondang

ilustrasi ibu hamil mengonsumsi makanan bernutrisi
ilustrasi ibu hamil mengonsumsi makanan bernutrisi (freepik.com)

Menurut penuturan dr. Kondang Usodo, Sp.OG, puasa bagi ibu hamil memiliki perbedaan tiap trimesternya.

Trimester I

Pada kehamilan trimester pertama atau kehamilan hingga 16 minggu kebutuhan yang harus dijaga adalah vitamin dan aliran darah.

Apabila seorang ibu hamil pada trimester pertama tidak mengalami mual dan muntah boleh melakukan puasa.

2 dari 4 halaman

Selain itu, kuncinya untuk dapat menjalankan puasa pada trimester pertama adalah warna urine harus jernih.

Pasalnya semua darah dicuci di dalam ginjal, jika warna urine sudah keruh maka darah yang dicuci dalam ginjal juga akan keruh.

dr. Kondang menjelaskan, darah tersebut nantinya akan masuk ke bayi, ketika darah keruh maka tidak akan bagus untuk kesehatan dan pertumbuhan bayi.

Apabila bayi mendapatkan makanan dari darah kurang bagus, maka hasil dari bayinya juga tidak bagus.

"Itu peringatan pertama ya, yang harus dijaga adalah warna urinenya bukan makannya," jelas dr. Kondang.

"Kalau warna urinenya jernih berarti sudah aman, indikator yang selalu saya tanyakan kepada ibu hamil yang kontrol adalah warna urine."

"Jika urine berwarna keruh maka harus diperbanyak minum air putih, jika tidak bisa makan bisa dikonsumsi sedikit demi sedikit makanannya."

Baca juga: dr. Kondang Usodo Paparkan Sejumlah Syarat Bagi Ibu Hamil yang Hendak Melakukan Persalinan Normal

ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil (freepik.com)

"Konsumsi makanan yang jernih seperti sayur, sereal, bubur, atau makanan lainnya yang mudah dicerna oleh tubuh."

"Tapi tidak boleh berlebihan karena kebutuhan pertumbuhan bisa di dapat dari tubuh ibunya dan juga dari vitamin yang diperoleh."

"Yang paling penting adalah warna urinenya jernih," lanjut dr. Kondang.

3 dari 4 halaman

Trimester II

dr. Kondang memaparkan, pada trimester kedua pertimbangan yang harus diperhatikan adalah data keseluruhan dari janin dan ibu hamil.

Sebelum menjalankan puasa di kehamilan trimester kedua, ibu hamil harus melakukan konsultasi dan USG terlebih dahulu.

"Jika keadaan ibu hamil dan janin sehat dan aman, maka boleh mencoba untuk berpuasa," papar dr. Kondang.

"Setelah seminggu puasa harus kembali lagi ke dokter kandungan untuk dilakukan pemeriksaan janin dan USG."

"Jika keadaan janin dan ibu hamil baik-baik saja, puasa boleh dilanjutkan."

"Jadi tidak ada larangan yang mutlak ya, kecuali di trimester III saat mau lahiran."

Baca juga: dr. Kondang Usodo, Sp.OG Bagikan Sejumlah Tips untuk Ibu Hamil Guna Mencegah Kelahiran Prematur

ilustrasi ibu hamil
ilustrasi ibu hamil (kompas.com)

Trimester III

Menurut dr. Kondang, saat memasuki trimester III dan hendak melahirkan disarankan untuk tidak berpuasa.

Namun jika tetap ingin berpuasa akan diberikan persyaratan yang lebih ketat pada ibu hamil.

4 dari 4 halaman

Hal ini dilakukan karena saat memasuki trimester III, kebutuhan nutrisi untuk janin lebih banyak daripada trimester sebelumnya.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Kondang Usodo, Sp.OG dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video pada 13 April 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Megananda Hiranya Putri M.Keskarang gigikesehatan gigi dan mulutHamilPuasa Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved