TRIBUNHEALTH.COM - Pada saat berpuasa, seseorang tidak akan mendapatkan asupan makanan sama sekali yang mana pencernaan menjadi rentan mengalami masalah.
Menurut R. Radyan Yaminar, S.Gz pencernaan manusia dimulai dari mulut.
Kita tahu jika di dalam mulut terdapat gigi untuk memecah makanan menjadi lebih halus.
Makanan yang sudah halus akan disalurkan melalui kerongkongan menuju lambung.
Di lambung ini ada beberapa enzim yang bisa membuat makanan atau zat gizi ini bentuknya lebih sederhana.
Setelah dari lambung diteruskan ke usus halus, yang mana di bagian usus halus terdapat tiga bagian, yaitu duodenum atau usus dua belas jari, jejunum atau usus kosong, dan ileum atau usus penyerapan.
Baca juga: Ketika Anak Mengalami Dehidrasi, Ubun-ubun Besar Anak Menjadi Cekung

Hal ini disampaikan oleh Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 April 2022.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) Beberkan Tanda-tanda Anak Mengalami Dehidrasi
Dari usus halus makanan akan diteruskan menuju usus besar.
Di usus besar, zat gizi dari makanan yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh akan dibuang dalam bentuk feses.
Saat berpuasa tentu saja lambung tidak berisi makanan sama sekali.
Bagi seseorang yang memiliki gangguan lambung pasti akan ada pertimbangan apakah bisa mengikuti puasa atau tidak.
Seseorang yang ingin melakukan puasa atau tidak tergantung dari kondisi masing-masing individu.
Berdasarkan penuturan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz masalah lambung terbagi menjadi dua, yaitu dispepsia organik dan dispepsia fungsional.
Baca juga: Perlukah Mencabut Gigi Gingsul Selama Perawatan Ortodonti? Begini Kata drg. Ardiansyah S. Pawinru

Baca juga: Wanita yang Sedang Hamil Tidak Disarankan Melakukan Perawatan Pengencangan Vagina, Begini Alasannya
Dispepsia organik
"Dispepsia organik ini artinya organ lambungnya yang rusak atau yang bermasalah antara di lambungnya ada ulcus atau ada lecet atau ada luka atau mungkin yang lainnya," ucap Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz.
Dispepsia organik merupakan dispepsia yang ditandai dengan ketidaknormalan pada saluran cerna baik seperti tukak lambung, tukak usus duabelas jari, GERD maupun kanker.
Dispepsia fungsional
Namun untuk dispepsia fungsional, sebenarnya organ lambungnya ini masih bagus.
"Dia tidak lecet dan tidak ada apa-apa, tapi fungsinya aja yang bermasalah," tuturnya.
Dispepsia fungsional merupakan kondisi yang cukup umum.
Pasalnya pasien dengan dispepsia fungsional disarankan untuk berpuasa karena mampu memperbaiki fungsi lambung.
Dengan berpuasa akan memperbaiki pola makan pasien sehingga bisa memperbaiki kondisi lambungnya.
Baca juga: Mengencangkan Area Kewanitaan dengan Alat HIFU, Simak Prosedurnya Menurut dr. Irmadani Intan Pratiwi

"Beberapa yang saya tahu mungkin untuk penderita yang organ lambungnya masih bagus tapi fungsinya yang agak bermasalah itu mungkin masih bisa diperbolehkan untuk puasa," ujar Radyan dalam tayangan Healthy Talk (16/04/2022).
Akan tetapi jika terdapat masalah pada organ lambung atau mengalami dispepsia organik, beberapa dokter kemungkinan menyarankan untuk pasien tidak menjalankan puasa.
Pasien dengan dispepsia organik harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
Untuk mengetahui kondisi lambung secara pasti maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut yang bisa dilakukan oleh dokter spesialis.
Baca juga: Pentingnya Mengenali Penyebab Anemia yang Menimbulkan Beberapa Keluhan Lainnya
Penjelasan Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 16 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.