TRIBUNHEALTH.COM - Apabila anak buang air besar lebih dari biasanya, sebaiknya sebagai orang tua lebih waspada.
Ini dilakukan agar anak tidak mengalami diare akut.
Terutama diketahui jika anak lebih rentan mengalami kondisi ini dibanding orang dewasa.
Diare pada anak merupakan kondisi saat anak mengalami gangguan pencernaan yang mengakibatkan lebih sering buang air besar ketimbang normalnya.
Oleh sebab itu, orang tua perlu lebih peka jika anak terlalu sering ke kamar mandi dalam sehari.
Selain itu, feses yang dikeluarkan pun menjadi lebih lunak bahkan encer.
Bahkan dalam keadaan gawat feses yang keluar bisa disertai adanya lendir dan darah, anak pun juga bisa kehilangan kesadarannya.
Baca juga: Orangtua Perlu Mengetahui Tanda dan Gejala Diare pada Anak, Begini Penjelasan dr. Harsono Salimo

Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K): Penggunaan Kawat Gigi Bisa Dimulai dari Usia Sedini Mungkin
Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengatakan jika pada kasus diare yang disebabkan kuman atau virus bisa merusak lapisan dari usus halus.
Apabila usus halusnya rusak, kuman-kuman bisa masuk ke dalam darah.
Sehingga bisa menimbulkan gejala-gejala dehidrasi yang lebih berat, demam yang tinggi, terkadang juga bisa sampai kejang.
"Ini karena kuman-kuman atau bakterinya atau virusnya yang termasuk virus yang ganas masuk ke dalam aliran darahnya," kata Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).
dr. Salimo menambahkan jika diare terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun justru sangat berbahaya.
"Ternyata itu merupakan awal dari diare yang berat, jadi tambah harus hati-hati untuk anak-anak di bawah umur 1 tahun atau bayi-bayi," pungkasnya.
"Itu lebih berbahaya, karena terlambat sedikit saja akan menyebabkan komplikasi yang berat," lanjutnya.
Lantas apa yang menyebabkan anak usia di bawah 1 tahun mengalami diare?
"Kalau sedang minum susu formula, nah cara menyediakan susu formula itu kurang baik, botolnya terkontaminasi dengan virus, nah itu bisa," terang dr. Salimo.
"Nah itu bisa virusnya masuk ke dalam saluran pencernaannya bisa menyebabkan diare yang serius," ulas dr. Salimo dalam tayangan Healthy Talk (02/04/2022).
Baca juga: Dokter Tegaskan Jika Treatment Vagina Tightening Tidak Boleh Dilakukan dalam Keadaan Menstruasi

Baca juga: dr. Satya Perdana Imbau untuk Menghindari Paparan Sinar Matahari Setelah Melakukan Infus Whitening
Apabila tidak segera tertangani, pasti diare yang terjadi pada anak akan menyebabkan dehidrasi.
Oleh sebab itu, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) mengimbau untuk segera ditangani dengan pemberian cairan oralit.
"Kan sekarang udah dimana-mana ada dijual cairan oralit, beli di warung aja bisa cairan oralit itu," sambungnya.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menegaskan sekali lagi apabila diare tidak ditangani dengan segera maka akan jatuh dalam keadaan dehidrasi.
Berdasarkan penuturan dokter, diare terbagi menjadi 3 tahap.
Ada diare ringan, diare sedang dan diare berat.
Baca juga: Pahami Perbedaan Tipe Jerawat: Papula, Pustula, dan Nodul, Simak Penjelasan dr. Amelica Oksariani
Diare ringan
Pada diare ringan, anak akan mengalami buang air besar sebanyak dua hingga tiga kali dalam sehari, tidak menunjukkan kegawatan, anak masih mau makan dan minum.
Pada kondisi ini, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) menuturkan jika anak tidak perlu dilakukan perawatan dan cukup diberikan obat-obatan standar.
"Terus diberikan ASI apabila sedang minum ASI, diberikan zinc, kemudian tetap di jaga makan minumnya supaya tetap terjaga," tuturnya.

Diare sedang
Pada kondisi ini orang tua perlu berhati-hati.
Apabila diare yang dialami anak berlanjut terus-menerus dan tidak bisa berhenti maka harus segera di bawa ke rumah sakit.
Baca juga: dr. Kondang Usodo, Sp.OG Bagikan Sejumlah Tips untuk Ibu Hamil Guna Mencegah Kelahiran Prematur
Diare berat
"Kemudian kalau yang berat ya itu tadi, disertai tanda-tanda kegawatan, ada demamnya, perutnya kembung, muntah-muntah maka harus segera di bawa ke rumah sakit," pungkas Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K).
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp.A(K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 02 April 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.