TRIBUNHEALTH.COM - Obat pelega tenggorokan banyak dijual bebas di apotek.
Saat masyarakat mengalami gangguan pada tenggorok, biasanya akan bergegas menuju apotek untuk membeli obat tersebut.
Banyak dikonsumsi, namun apakah obat pelega tenggorok tersebut memang efektif digunakan?
Baca juga: Jangan Sampai Alami Tuli Saraf yang Tidak Bisa Diobati, Biasakan Penggunaan Headset dengan Tepat
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, dr. Aditya, M Biomed memberikan ulasannya.
Berdasarkan penuturannya, obat pelega tenggorok di apotek sebenarnya hanya bersifat mengatasi gejala.
Obat ini bisa dikonsumsi pada seseorang yang mulai mengalami gejala radang tenggorok.
Asal dengan ketentuan belum ada bakteri atau virus yang menghinggap pada tenggorokan.
Baca juga: Jangan Pernah Beri Anak Obat Anti Diare, Ini Alasannya menurut Prof. Dr. dr Harsono Salimo Sp A (K)
"Kalau baru awalan saja, ringan, belum ada bakteri atau virus yang ikut-ikutan nongkrong di tenggorokan mudah-mudahan bisa baik."
"Karena obat-obat itu hanya bersifat simptomatis. Ada yang disemprot atau dihisap. Itu tidak masalah boleh-boleh saja," jelasnya.
Kendati begitu, jangan asal mudah mengonsumsi antibiotik setelah mengalami keluhan.
Antibiotik dianjurkan dikonsumsi jika penderita mencurigai mengalami gangguan tenggorok yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Namun jika tidak dicurigai mengalami gangguan tenggorok akibat bakteri Streptococcus, penderita bisa segera mengonsumsi obat pelega tenggorokan yang dijual di apotek untuk mengurangi keluhan.
Baca juga: dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine Ungkap Terobosan Pengobatan Skoliosis dengan Teknologi Robotic Navigation
"Jadi saya setuju saja (pemberian obat pelega tenggorok di apotek)," sambungnya.
Meski demikian, jika tubuh menunjukkan pemberatan gejala segera datang ke dokter.
Pemberatan gejala yang dimaksud seperti:
- Bertambah panas atau meriang dalam waktu lebih dari seminggu
- Susah menelan
- dan susah bernapas.
Baca juga: Sensasi Asam pada Mulut Bisa Jadi Tanda Kanker Perut, Dapat Disertai Mual dan Sulit Menelan
Streptococcus Picu Radang Tenggorok
Salah satu jenis bakteri yang bisa menimbulkan banyak penyakit ialah Streptococcus.
Diketahui bakteri Streptococcus dapat menyebabkan radang tenggorok.
Baca juga: Kenali Beberapa Penyebab Radang Tenggorokan yang Disampaikan oleh dr. Aditya, M.Biomed
Lantaran Streptococcus sering berkembang pada saluran pernapasan atas.
Kondisi demikiab bisa terjadi akibat daya tahan tubuh yang kurang baik.
"Jika daya tahan tubuh kita turun, lalu kita juga kurang bersih, sehingga bakteri Streptococus akan semakin senang berkembang di saluran pernapasan atas," ucapnya.
Maka penting untuk melakukan pencegahan, agar bakteri tidak menimbulkan masalah pada tubuh.
Pencegahannya dapat dilakukan dengan cara:
- Memiliki daya tahan tubuh yang baik
- Rajin membersihkan rongga mulut
Baca juga: Jangan Berkumur Setiap Hari, Dokter Sebut Bisa Sebabkan Penyakit pada Rongga Mulut
- dan memastikan saluran pernapasan bersih.
Radang Tenggorok
Radang tenggorokan adalah masalah kesehatan yang kerap dijumpai saat musim hujan.
Anak-anak dan remaja merupakan usia yang paling rentan mengalami radang tenggorok.
Radang tenggorok dalam istilah medis disebut juga Faringitis.
Artinya menandakan ada radang pada daerah faring (dalam saluran tenggorokan).
Area faring sering mengalami radang karena termasuk pada bagian saluran pernapasan bagian atas dan berhubungan langsung dengan dunia luar.
Baca juga: Apakah Nyeri Tenggorokan Menjadi Ciri Khas Terinfeksi Omicron? Simak Ulasan dr. Adnan
"Misalnya dengan panas, dingin, debu, polusi, dan sebagainya itu bisa ke tenggorokan atau faring," sambung Aditya.
Faring ini jika terpapar oleh suatu zat atau benda, bisa terjadi radang atau pembengkakan.
Kondisi radang pada tenggorokan ini rawan dialami oleh anak-anak yang mengalami sistem imun yang belum terbentuk secara sempurna.
Terlebih bila anak memiliki kebiasaan sering jajan atau makan minum yang kurang bersih.
Namun disamping itu, keadaan Faringitis juga disertai karena adanya virus atau bakteri.
"Akhirnya yang awalnya cuma peradangan kemudian menjadi infeksi di tenggorokan," jelas Aditya.
Baca juga: Virus Corona Varian XE Mulai Menyebar di Inggris, Ahli Belum Bisa Beri Kesimpulan
Perlu diketahui, bahwa virus dan bakteri ini bisa berasal dari makanan yang kurang bersih dan udara.
Proses masuknya virus lewat udara ini seperti penularan Covid-19.
"Misalnya orang yang kena Covid-19, lalu dia batuk dan bersih, lalu ada droplet dan terkena pada saluran napas anak."
"Droplet itu ada bakteri dan virus, sehingga nempel di tenggorokan si anak. Jadi ada berbagai macam penyebab," utasnya.
Gejala Radan Tenggorok
Aditya mengungkapkan, Gejala radang tenggorok akan ditandai dengan:
- Sakit menelan
Baca juga: Berbagai Kondisi Medis Berikut Bisa Sebabkan Sulit Menelan, Mulai Aklasia hingga Mulut Kering
- Tenggorokan tidak nyaman
- dan timbul rasa perih
Gejala di atas adalah tanda normal ketika mengalami radang tenggorokan biasa.
Baca juga: Dampak Radang Tenggorokan yang Tidak Diobati, Pembengkakan Amandel hingga Difteri pada Anak
Penjelasan dr. Aditya, M Biomed dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Kamis (20/1/2022)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)