TRIBUNHEALTH.COM – Meskipun tidak selalu, sebagian wanita mendambakan kulit putih dan cerah.
Sehingga tidak heran jika mereka berbondong-bondong melakukan perawatan untuk mendapatkan kulit cerah, salah satunya dengan infus whitening.
Infus whitening adalah salah satu alternatif kecantikan untuk mendapatkan kulit yang cerah.
Hal ini karena kulit cerah ialah impian banyak orang karena menambahkan kecantikan dan menambah rasa percaya diri.
Pasalnya setiap orang memiliki warna kulit berbeda-beda karena tergantung negara tropis dan faktor genetik.
Salah satu kandungan pencerah kulit di dalam infus whitening adalah kandungan vitamin C dan glutation.
Baca juga: Bagaimana Ciri-ciri Mulai Terbentuknya Karang Gigi? Begini Penjelasan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti

Baca juga: Dr. Dewi Tidak Menyarankan Langsung Minum Kopi saat Berbuka dan Sahur, Bisa Memicu Asam Lambung
Namun apabila Anda memiliki riwayat penyakit hendaknya untuk berbicara kepada dokter sebelum melakukan infus whitening.
Hal ini lantara terdapat beberapa kondisi medis yang tidak disarankan untuk melakukan infus whitening.
Untuk membahas mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Satya Perdana.
dr. Satya Perdana merupakan dokter kosmetik atau estetika medis di Ms Glow Aesthetic Clinic Bogor.
dr. Satya Perdana lahir di Bekasi, 23 Juli 1986.
Ia menempuh pendidikan dokter di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2004 hingga 2009.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menjadi dokter UGD di Klinik Candrabrata Yogyakarta dan Rumah Sakit Happyland Yogyakarta pada tahun 2009 hingga 2012.
Setelah itu, pada tahun 2012 ia menjadi estetika medis di Natasha Skin Care Bogor.
Baca juga: Anak Susah Makan Berisiko Besar Alami Busung Lapar, Ini Penjelasan dr. Roro Rukmi Perdani, Sp.A
Pada tahun 2015, dr. Satya Perdana menjadi estetika medis di PSIA Melania Bogor.
Tak sampai disini, ia melanjutkan bekerja di Venus Aesthetic Clinic Kimia Farma Bogor sebagai estetika medis pada tahun 2019 hingga 2021.
Tak banyak orang tahu jika dr. Satya seringkali menjadi pembicara dan narasumber di beberapa acara.
Adapun beberapa sertifikat dan penghargaan yang diterima dr. Satya antara lain:
- Sertifikat kosmetik atau estetika medis
- Narasumber rubrik estetika di koran Radar Bogor (2016)
- Pembicara utama pada acara akbar International Women's Day di Novotel dan Ibis Style Bogor (2017)
- Berbagai sertifikat seminar kedokteran (2009-2019)
Baca juga: Hal yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan setelah Perawatan DNA Salmon, Simak dr. Ratu Suzanna Oswarie

Kini dr. Satya Perdana sudah menikah dan tinggal di BNR Cendana Blok 8 No. 11 Bogor.
dr. Satya juga aktif di media sosial seperti Instagram (@satyaperdanabogi) terlihat dari beberapa postingan yang dibagikannya.
dr. Satya Perdana akan menjawab pertanyaan Tribunners mengenai perawatan kecantikan sebagai berikut ini.
Baca juga: Segera Bersihkan Karang Gigi, Dokter: daripada Menunggu Penyakit pada Rongga Mulut Berkembang
Pertanyaan:
Dok, adakah kondisi medis yang tidak disarankan untuk melakukan infus whitening?
Sejauh ini yang saya tahu infus whitening tidak disarankan jika memiliki gangguan liver ataupun ginjal.
Iritania, Tinggal di Bandung.
Dokter Kosmetik atau Estetika Medis, dr. Satya Perdana menjawab:
Jadi yang pertama adalah kondisi medis pasien yang phobia terhadap jarum, jadi sangat takut terhadap jarum.
Ini saya tidak sarankan untuk melakukan infus whitening.
Karena saya pernah kejadian jika pasien saya phobia terhadap jarum, tetapi dia memaksa ingin dilakukan infus whitening.
Jadi saat dilakukan infus whitening , pasien pingsan karena sangat takut.
Tentu saja hal ini sangat berisiko.
Baca juga: Lakukan Perawatan DNA Salmon saat Jerawat Meradang, Bolehkah? Ini Kata dr. Ratu Suzanna Oswarie

Ini termasuk kondisi medis yang tidak boleh untuk dilakukan infus whitening.
Yang kedua adalah pasien yang memiliki penyakit gagal ginjal dan gagal liver.
Walaupun stadiumnya masih ringan, saya tidak sarankan.
Lebih baik mencerahkan kulitnya dari luar saja atau dari obat oles saja, dari krim atau dari lotion.
Yang ketiga pasien memiliki penyakit gastritis kronis atau radang lambung yang kronis dimana lambung sudah luka atau tukak lambung maupun tukak usus.
Baca juga: Obat Kumur untuk Bersihkan Plak Gigi, Efektifkah? Begini Kata drg. Megananda Hiranya Putri,M.Kes
Kondisi ini sangat tidak saya sarankan untuk infus whitening.
Kemudian kondisi-kondisi lain misalnya pasien yang punya riwayat asma yang berat, jadi pasien sering mengalami asma yang kambuh.
Ini juga saya tidak sarankan, karena biasanya pasien yang punya asma yang berat riwayat alerginya itu banyak.
Dia alergi ini itu biasanya.
Nah kalau pasien punya riwayat alergi yang banyak macamnya baik dari makanan maupun obat-obatan, ini sangat tidak saya sarankan untuk di lakukan infus.
Kemudian pasien-pasien yang memiliki penyakit autoimun.
Penyakit autoimun seperti lupus, saya kurang menyarankan untuk melakukan infus whitening.
Baca juga: Berbuka dengan Hidangan Manis Berisiko Sebabkan Masalah Gigi dan Mulut, Ini Alasannya
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.