TRIBUNHEALTH.COM – Suntik putih adalah metode pemutihan kulit dengan menggunakan vitamin C dosis tertentu yang bisa dikombinasikan dengan bahan-bahan lain seperti kolagen dan glutathione.
Meskipun jarang terjadi, ada beberapa orang yang mengeluhkan mengalami alergi setelah melakukan suntik putih.
Perlu diketahui jika terdapat efek samping dari suntik putih, diantaranya adalah:
- Ketidakseimbangan hormon
- Insomnia
- Sakit kepala
- Batu ginjal
- Gangguan fungsi hati
Untuk itu sebelum melakukan suntik putih sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Baca juga: Busung Lapar Berisiko Kematian, Dokter Spesialis Anak Ungkap Pencegahan dan Penanganan yang Tepat
Sehingga dokter bisa menyesuaikan dosisnya.
Untuk membahas mengenai kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Satya Perdana.

Baca juga: Jangan Tunggu Sakit, Segera Lakukan Pemeriksaan Gigi ke Dokter Gigi jika Tak Ingin Masalah Berlanjut
dr. Satya Perdana merupakan dokter kosmetik atau estetika medis di Ms Glow Aesthetic Clinic Bogor.
dr. Satya Perdana lahir di Bekasi, 23 Juli 1986.
Ia menempuh pendidikan dokter di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2004 hingga 2009.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia menjadi dokter UGD di Klinik Candrabrata Yogyakarta dan Rumah Sakit Happyland Yogyakarta pada tahun 2009 hingga 2012.
Setelah itu, pada tahun 2012 ia menjadi estetika medis di Natasha Skin Care Bogor.
Pada tahun 2015, dr. Satya Perdana menjadi estetika medis di PSIA Melania Bogor.
Tak sampai disini, ia melanjutkan bekerja di Venus Aesthetic Clinic Kimia Farma Bogor sebagai estetika medis pada tahun 2019 hingga 2021.
Tak banyak orang tahu jika dr. Satya seringkali menjadi pembicara dan narasumber di beberapa acara.
Baca juga: Simak Cara Mengobati Karang Gigi yang Membandel menurut drg. Megananda Hiranya Putri, M.Kes
Adapun beberapa sertifikat dan penghargaan yang diterima dr. Satya antara lain:
- Sertifikat kosmetik atau estetika medis
- Narasumber rubrik estetika di koran Radar Bogor (2016)
- Pembicara utama pada acara akbar International Women's Day di Novotel dan Ibis Style Bogor (2017)
- Berbagai sertifikat seminar kedokteran (2009-2019)

Kini dr. Satya Perdana sudah menikah dan tinggal di BNR Cendana Blok 8 No. 11 Bogor.
dr. Satya juga aktif di media sosial seperti Instagram (@satyaperdanabogi) terlihat dari beberapa postingan yang dibagikannya.
dr. Satya Perdana akan menjawab pertanyaan Tribunners mengenai perawatan kecantikan sebagai berikut ini.
Pertanyaan:
Apa mungkin jika infus whitening bisa menimbulkan alergi atau iritasi dok?
Caca, Tinggal di Jember.
Baca juga: Apakah Masalah Karang Gigi Termasuk Umum Dialami? Begini Tanggapan Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti
Dokter Kosmetik atau Estetika Medis, dr. Satya Perdana menjawab:
Kalau iritasi tidak ya, karena kalau iritasi itu kan hanya terjadi kepada obat yang dioleskan pada permukaan kulit kemudian mengalami iritasi.
Tetapi kalau alergi mungkin saja, sangat mungkin.
Hal ini karena bisa jadi dalam kandungan infus whitening terdapat kandungan pelarut atau mungkin ada kandungan antioksidan dari ekstrak tanaman tertentu yang mana ternyata pasien alergi terhadap ekstrak tanaman tersebut.
Itu bisa saja terjadi, walaupun angka kejadiannya sangat jarang sekali.

Tetapi yang mengalami alergi ada, hanya saja jumlahnya sangat sedikit.
Untuk meminimalisir hal tersebut, biasanya kita melakukan skin test terlebih dahulu kepada pasien.
Jadi ketika ada pasien ingin melakukan infus whitening, kita skin test dahulu.
Jadi sedikit dari infus whiteningnya itu disuntikkan ke dalam kulit secara intradermal.
Jika terdapat reaksi alergi, kita sarankan ke pasien untuk tidak melanjutkan infus whiteningnya.
Baca juga: Miliki Alergi Ikan, Bolehkah Suntik DNA Salmon? Begini Jawaban dr. Ratu Suzanna Oswarie
Karena yang ditakutkan adalah efek alerginya seperti sesak napas hingga hilang kesadaran yang berbahaya.
Kalau alerginya ringan sih mungkin tidak terlalu masalah, mungkin kulitnya gatal-gatal sedikit atau merah-merah sedikit sih tidak masalah.
Tetapi kalau reaksi alerginya berat memang berisiko.
Jadi di klinik SOPnya selalu melakukan skin test terlebih dahulu.
Tetapi sejauh pengalaman saya, pasien yang alergi amat sangat jarang.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.