TRIBUNHEALTH.COM - Keracunan merupakan masuknya suatu zat atau benda-benda asing bagi tubuh kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, keracunan disebabkan karena makanan ataupun minuman.
Walaupun sebenarnya keracunan bisa disebabkan oleh hal-hal lain seperti zat, obat-obatan atau misalnya obat nyamuk.
Jika dalam kehidupan sehari-hari keracunan disebabkan karena makanan dan minuman, berarti makanan dan minuman tersebut sudah terkontaminasi oleh sesuatu seperti bakteri, virus, parasit, atau zat lain.
Tanda-tanda keracunan pada setiap orang, kurang lebih hampir sama karena keracunan berhubungan dengan sistem pencernaan.

Baca juga: drg. Nabila Amalia Sebut Kebiasaan Buruk Terhadap Gigi Penyebab Gigi Berwarna Kuning
Sehingga gejala yang timbul pasti pada pencernaan terlebih dahulu.
Gejala yang khas dari keracunan adalah mengalami sakit perut, karena pencernaan utama pada perut.
Selain sakit perut, gejala awal lain yang ditimbulkan adalah mual, muntah, dan pusing.
Tidak hanya mual dan muntah saja, seseorang yang keracunan bisa mengalami diare.
Gejala keracunan seperti mual dan muntah yang sudah parah a kan membuat seseorang susah untuk mengonsumsi makanan dan minuman.
Apabila gejala yang ditimbulkan hingga diare, maka akan terjadi kekurangan cairan dan jika sudah parah komplikasi yang ditimbulkan adalah mengalami dehidrasi.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi Bagikan Beberapa Tips untuk Mencegah Terjadinya Delusi
Dehidrasi tersebut karena tidak ada intake yang masuk disebabkan tidak bisa makan dan minum, sehingga kekurangan tenaga dan terasa lemas.
Saat diare akibat keracunan juga bisa menyebabkan seseorang merasa lemas.
Gejala-gejala tersebut masih tergolong gejala medium, apabila lebih parah lagi bisa berefek pada kerusakan ginjal.
Tubuh manusia memiliki imunitas masing-masing.
Apabila memiliki perut yang sensitif, orang yang suka mengonsumsi makanan sembarangan bisa saja langsung timbul reaksi keracunan, namun tidak semua mengalaminya.
Keracunan sangat berbeda dengan alergi.
Baca juga: Terapi Asma Bertujuan Mempertahankan Paru-paru dan Mencegah Serangan yang Mengancam Jiwa
Alergi termasuk sensitif terhadap sesuatu dan hanya orang itu saja yang sensitif.
Berbeda dengan keracunan, zat asing sudah masuk kedalam tubuh dan kurang lebih reaksi terhadap semau orang sama.
Jika memang racun, berarti zat atau sesuatu ini sudah pasti berbahaya.
Yang paling sering adalah makanan kotor dan terkontaminasi oleh bakteri salmonella, parasit, dan cacing.
Untuk mencegah terjadinya keracunan dimulai dari yang paling mudah adalah higienitas diri sendiri.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan dr. Dwi Septiadi B. Seorang dokter umum. Selasa (21/1/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)