TRIBUNHEALTH.COM - Skoliosis adalah salah satu kelainan tulang belakang yang seharusnya tumbuhnya lurus, justru malah melengkung.
Pasalnya kondisi tulang belakang melengkung seperti huruf C atau S.
Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas sekitar usia 10-15 tahun.
Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, akan tetapi bisa berkembang lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada kaum wanita.
Jika skoliosis menjadi parah, maka bisa menyebabkan penderitannya mengalami gangguan jantung, paru-paru maupun kelemahan pada tungkai.
dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine menuturkan jika pada skoliosis ini melengkungnya ke samping juga ke depan atau ke belakang serta terdapat putarannya.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Ungkap Tujuan Pengguna Retainer Gigi Melakukan Kontrol
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 29 Januari 2022.
Baca juga: Adakah Efek Samping Jika Terus-menerus Melakukan Infus Whitening? Begini Tanggapan dr. Satya Perdana
"Jadi kita sebutnya kelainan tulang belakangnya itu 3 dimensi kelainanya," ujar dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine sembari memperagakan menggunakan tangan.
"Akibatnya tubuh seseorang menjadi di font banget bentuknya," imbuhnya.
"Bisa jadi S, bisa jadi C dan ada putarannya juga," terangnya.
"Sehingga kalau dilihat nih tubuh kok aneh yang bentuknya," kata dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.
Dokter menambahkan jika bentuk tubuh antara kanan dan kiri tidak simetris.
Menurut dr. Phedy skoliosis dalam kondisi ringan sangat sulit untuk dilihat tanpa dilakukan pemeriksaan.
"Kecuali mata yang sudah khusus yang sudah melihat setiap hari melihat skoliosis mungkin kita bisa tahu," ucap dr. Phedy.
"Tapi untuk mata awam, biasanya untuk kelihatan skoliosisnya sudah cukup berat," lanjutnya.
Apabila kondisi skoliosis sudah dalam keadaan berat maka sudah bisa dilihat dengan mata awam.
Baca juga: dr. Satya Perdana Sarankan untuk Seterusnya Melakukan Infus Whitening Agar Dapatkan Hasil Maksimal
Penyebab dan tipe skoliosis
Berdasarkan penuturan dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine, skoliosis memiliki banyak tipe.
Dimana penyebab skoliosis setiap tipe berbeda-beda.
Terdapat skoliosis kongenital atau bawaan lahir.
"Jadi pada saat lahir memang tulangnya itu sudah bengkok, gitu," ungkapnya.
Kemudian adapula skoliosis yang karena pertumbuhan yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah skoliosis idiopatik.
Baca juga: PPKM Jawa Bali Diperpanjang walaupun Kasus Melandai, Wiku Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan
Dokter mengatakan jika tipe skoliosis idiopatik belum diketahui penyebab secara pastinya.
Biasanya tipe ini terjadi pada puncak usia pertumbuhan.
"Artinya pada anak perempuan sekitar usia 10 sampai 13 tahun," lanjutnya.
Tak hanya itu, ternyata terdapat tipe skoliosis yang bisa terjadi pada orang tua.
Hal ini terjadi karena proses penuaan atau proses degeneratif.
Dokter menuturkan jika terdapat skoliosis lain yang disebabkan karena kelainan saraf.
"Penyebabnya macem-macem, ada banyak sekali tipe skoliosis," timpal dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine.
Baca juga: Benarkah Varises Dipicu Karena Sering Menggunakan High Heels? Simak Tanggapan dr. Londung
Baca juga: Apakah Purging Bisa Mengalami Tingkat Keparahan? Begini Penjelasan dr. Adnania
Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang, dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Sehat edisi 29 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.