Breaking News:

Cara Mengatasi Gigi Keropos Agar Tidak Cepat Habis Sebelum Waktunya, Simak Tips drg. Zaida Dahlia

Gigi keropos bisa membuat seluruh gigi yang dimiliki menjadi lebih cepat habis pada waktunya.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnews.com
Ilustrasi penanganganan gigi keropos oleh dokter 

TRIBUNHEALTH.COM - Gigi keropos adalah masalah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Adanya gigi keropos memunculkan rasa tidak nyaman dan percaya diri.

Mengingat gigi keropos bisa membuat seluruh gigi yang dimiliki menjadi lebih cepat habis pada waktunya.

Baca juga: Pastikan Tak Ada Masalah Gigi dan Mulut Akibat Puasa, Dokter Ungkap Kondisi Rongga Mulut Sebenarnya

Menanggapi hal tersebut, drg. Zaida Dahlia Wattimena memberikan ulasannya.

Zaida menerangkan kandungan di dalam gigi hampir serupa dengan tulang.

ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan dokter gigi
ilustrasi pemeriksaan yang dilakukan dokter gigi (freepik.com)

Maka pada seseorang yang sudah memasuki usia 40 tahun ke atas, akan rentan timbul masalah gigi keropos dan goyah.

"Karena tulang sudah berkurang elastisitasnya dan kalsium pada gigi mulai berkurang," ujarnya dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Sumsel.

Baca juga: Jika Tak Kontrol Rutin Setelah Pemasangan Retainer Gigi, Maka Bisa Sebabkan Relaps, Begini Alsannya

Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, Zaida menganjurkan masyarakat sedini mungkin rutin mengonsumsi susu yang tinggi kalsium dan rendah lemak.

Sehingga dengan kita merawat tulang, maka akan secara otomatis juga merawat kesehatan gigi.

Ilustrasi gigi sehat
Ilustrasi gigi sehat (freepik.com)

Selanjutnya, selain mengonsumsi susu, juga perlu menghindari makanan keras dan memperhatikan cara menyikat gigi.

2 dari 4 halaman

Masih banyak masyarakat Indonesia yang ditemui salah dalam cara menyikat gigi.

"Jadi asal-asalan, yang penting sudah sikat gigi," imbuh Zaida.

Baca juga: Cara Kerja Sikat Gigi yang Optimal dan Nyaman Digunakan Berpengaruh Besar Terhadap Kesehatan Gigi

Kebiasaan yang rutin dilakukan setiap hari ini, harus dijalankan dengan teknik yang tepat.

Seringkali masyarakat berprinsip dalam melakukan metode sikat gigi harus dengan bulu sikat yang keras dan cara menyikat yang kencang.

Padahal kedua prinsip di atas tidak dibenarkan.

Sikat gigi
Sikat gigi (Pixabay.com)

Zaida menganjurkan untuk memilih permukaan bulu sikat yang halus.

Karena jika menggunakan bulu sikat yang kasar dapat mengikis gusi.

Akhirnya banyak sekali keluhan yang timbul, seperti gusi berdarah.

Baca juga: Kenali Penyebab dan Gejala Gingivostomatitis, Terjadi Pembengkakan pada Mulut dan Gusi

Selain memilih bulu sikat yang halus, juga penting untuk dipahami dalam teknik menyikat gigi yang benar.

Jangan menyikat gigi dengan teknik arah kiri kanan secara kencang.

3 dari 4 halaman

Padahal cara tersebut hanya membersihkan permukaan gigi saja, tidak secara keseluruhan.

Ilustrasi menyikat gigi
Ilustrasi menyikat gigi (kompas.com)

"Itu tidak akan mencapai sela-sela gigi, hanya pada permukaan gigi saja."

"Akhirnya karang gigi tetap menumpuk, meskipun sikat gigi rajin," ucap Zaida.

Baca juga: drg. Citra, MMRS Sebut Gigi yang Terlihat Putih Belum Tentu Menandakan Gigi Sehat

Maka dari itu, terapkan cara menyikat gigi dari atas ke bawah. Lebih baik daripada dari kiri ke kanan.

Dengan menyikat gigi dari atas ke bawah, maka kotoran pada sela gigi akan terangkat dengan baik.

Membersihkan Lidah

Lebih lanjut, tidak hanya berfokus pada cara menyikat gigi, penting juga membersihkan lidah.

Seringkali kebersihan lidah disepelekan. Padahal lidah juga merupakan bagian dari rongga mulut.

ilustrasi membersihkan lidah
ilustrasi membersihkan lidah (bobo.grid.id)

Perlu diketahui bahwa, dengan menyikat lidah dapat terhindar dari permasalahan bau mulut.

Dalam membersihkan lidah, cukup bisa dilakukan dengan memanfaatkan bulu sikat yang halus.

4 dari 4 halaman

"Ditarik dari belakang ke depan sebanyak 4 kali, baru kumur-kumur," jelas Zaida.

Baca juga: Benarkah Setelah Mengonsumsi Makanan Asam Dilarang Sikat Gigi? Ini Jawaban drg. R. Ngt. Anastasia

Zaida mengingatkan untuk menyikat gigi 2 kali sehari pada saat pagi hari setelah makan dan malam hari sebelum tidur.

Rutin Kontrol Gigi

Prinsip dalam merawat kesehatan gigi adalah rutin memeriksa gigi minimal 6 bulan sekali.

Bila lebih awal, seperti 3 bulan sekali, maka lebih baik.

Baca juga: drg. Megananda Paparkan Dampak Buruk dari Penumpukan Karang Gigi, Radang Gusi hingga Gigi Copot

Saat ini, sudah banyak orangtua yang mengajak anaknya untuk memeriksakan gigi dengan rentang waktu 3 bulan sekali.

Dengan pemeriksaan gigi secara rutin, bisa mendeteksi permasalahan gigi yang telah dialami.

Ilustrasi pemeriksaan gigi
Ilustrasi pemeriksaan gigi (Freepik.com)

Karena seringkali permasalahan pada gigi, utamanya gigi belakang terlambat diketahui.

"Kita nggak perhatian pada gigi terutama bagian belakang atas, kita nggak akan tahu apakah ada lubang atau penumpukan makanan."

"Atau karang gigi yang bisa menyebabkan gusi bengkak dan berdarah, jika tidak diperiksa 6 bulan sekali," ucap Zaida.

Baca juga: Prof. Dr. drg. Sri Oktawati, Sp.Perio(K): Gusi Bengkak Mungkin karena Adanya Peradangan Gusi

Disamping itu, pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan lantaran mulut adalah organ yang selalu digunakan.

Terlebih juga kondisi mulut yang terus berubah-ubah, mewajibkan pemeriksaan rutin 6 bulan sekali harus dilakukan.

Dokter gigi
Ilustrasi dokter gigi (Freepik.com)

Selain untuk mendeteksi masalah gigi dan mulut, pemeriksaan rutin juga bisa terjadi, kata Zaida, lantaran kondisi mulut terus berubah

Pemeriksaan yang Dilakukan

Lebih lanjut, Zaida menjelaskan pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh dokter gigi.

Di antaranya:

1. Gigi atas dan bawah

Baca juga: Apakah Tambal Gigi Anak dan Orang Dewasa Sama? Ini Jawaban drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA

2. Gusi

3. Pemeriksaan karang gigi

4. Pemeriksaan abses

Ilustrasi gusi abses
Ilustrasi gusi abses (freepik.com)

5. Pemeriksaan gigi berjejal

6. Lidah dan jaringan lunak disekitarnya

7. serta kelainan sendi rahang.

Baca juga: Apakah Posisi Tidur Sebabkan Rahang Tak Selaras? Begini Jawaban Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut

Pemeriksaan rutin 6 bulan sekali ini, wajib dilakukan bagi segala usia.

Mulai dari anak di bawah 5 tahun hingga lanjut usia.

Penjelasan drg. Zaida Dahlia Wattimena ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Sumsel.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi) 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. Zaida Dahlia WattimenaGigi keroposKesehatan gigiperawatan gigi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved