Breaking News:

BPJS Beri Akses Masyarakat Melihat Data Pengelolaan Program JKN-KIS, Ini yang Perlu Disimak

Pemanfaatan big data dalam program JKN-KIS sangat berperan penting untuk mendukung pembangunan kesehatan di daerah.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Kompas.com
Ilustrasi pengguna BPJS Kesehatan 

TRIBUNHEALTH.COM - Pemanfaatan big data dalam program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat berperan penting untuk mendukung pembangunan kesehatan di daerah.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti dalam kegiatan Seminar Lokakarya Nasional ADINKES yang bertemakan Transformasi Pelayanan Kesehatan, Rabu (30/03).

Baca juga: Pandemi Bergeser Endemi, BPJS Lakukan Berbagai Persiapan untuk Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

"Data yang dimiliki BPJS Kesehatan merupakan big data yang menjadi poin krusial dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS."

"Data tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat umum, hingga Pemerintah Daerah untuk membangun ekosistem kesehatan yang baik"

"Dengan begitu, ini juga mendorong BPJS Kesehatan untuk menciptakan tata kelola data yang baik. Sehingga pemanfaatan data BPJS Kesehatan bisa digunakan dengan baik oleh seluruh stakeholder Program JKN-KIS," kata Ghufron dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi bpjskesehatan.go.id.

Pelayanan BPJS
Pelayanan BPJS (Tribun Pontianak/Galih Norfiq Nanda)

Ghufron menyampaikan, dalam keterbukaan pemanfaatan data yang dimiliki, BPJS Kesehatan juga membuka akses bagi masyarakat untuk dapat melihat data-data terkait pengelolaan Program JKN-KIS melalui Dashboard JKN.

Data-data tersebut berupa:

Baca juga: Solusi Telat Bayar Tagihan, BPJS Keluarkan Program Rencana Pembayaran Bertahap bagi Peserta JKN-KIS

- Capaian cakupan kepesertaan

- Profil kepesertaan

- Fasilitas kesehatan yang bekerja sama

2 dari 3 halaman

- serta data pemanfaatan pelayanan kesehatan di masing-masing daerah.

Ilustrasi BPJS Kesehatan
Ilustrasi BPJS Kesehatan (Kolase TribunMadura.com (Sumber:Kompas dan istimewa))

Selain itu, BPJS kesehatan juga memiliki dashboard yang khusus bisa diakses oleh para pemangku kepentingan.

Seperti Kementerian/Lembaga hingga Pemerintah Daerah di tiap-tiap kabupaten/kota.

Selain itu, BPJS Kesehatan juga melaksanakan fungsi dan tugas PPID untuk proses permintaan data.

Baca juga: Aplikasi PCare BPJS Kesehatan, Berikut Langkah Registrasi dan Pemakaian

Menurutnya, hingga saat ini, sudah banyak para peneliti, baik dari akademisi hingga praktisi yang telah memanfaatkan data sampel BPJS Kesehatan untuk membuat penelitian di bidang kesehatan.

"Bahkan, saat ini BPJS Kesehatan sudah meluncurkan Jurnal JKN yang digunakan untuk mendokumentasikan karya ilmiah yang telah dilakukan baik secara nasional maupun internasional dalam bentuk digital."

"Harapannya, dengan upaya keterbukaan informasi dan data BPJS Kesehatan akan membantu Pemerintah Daerah dalam menyusun dan membuat rekomendasi kebijakan Program JKN-KIS."

"Sehingga dapat membangun sistem kesehatan yang baik di daerah," jelas Ghufron.

Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Rachmad Hidayat
Peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Rachmad Hidayat (Dok BPJS Kesehatan)

Ghufron melanjutkan, dalam ekosistem JKN, seluruh sistem pelayanan yang diterapkan oleh fasilitas kesehatan sudah terintegrasi ke dalam JKN Integrated Care.

Di awali dari peserta mengakses aplikasi Mobile JKN untuk mengambil antrean yang telah terintegrasi di sistem Primary Care pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga pemberian pelayanan di rumah sakit.

Baca juga: Apakah Kasus Kelainan Bibir Sumbing Ditanggung oleh BPJS? Simak Ulasan Dokter Berikut

3 dari 3 halaman

"Seluruh data yang terhubung dan dikumpulkan ke dalam sistem JKN Integrated Care, yang kemudian diolah dan dianalisis sesuai dengan tata kelola dan regulasi khususnya mengenai pengelolaan keamanan data dan informasi."

"Kemudian data tersebut dianalisis dan divisualisasikan ke berbagai pemangku kepentingan sesuai kebutuhan Pemerintah Pusat dan Daerah hingga para akademisi dan peneliti," ungkap Ghufron.

Baca juga: Dirut BPJS Dorong Peserta JKN-KIS Manfaatkan Fitur Antrean Online untuk Akses Layanan Kesehatan

Pada kesempatan tersebut, Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Tubagus Rachmat Sentika, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa kesehatan di tingkat daerah juga harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah.

Menurutnya, dinas kesehatan setempat harus bersinergi dengan seluruh FKTP untuk melaksanakan edukasi terkait skrining kesehatan.

Baca juga: Cara Pakai BPJS Kesehatan Untuk Berobat Ke Dokter Gigi. Simak Penjelasan Berikut

"Seluruh FKTP juga harus memperkuat edukasi ke masyarakat. Bagaimana mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi kesehatan secara dini."

"Dengan demikian nantinya peserta juga bisa mendapat rekomendasi apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatannya."

"Mudah-mudahan, ini bisa menjadi perhatian khusus agar kondisi kesehatan masyarakat di daerah tetap terjaga," tutup Rachmat.

(TRIBUNHEALTH)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comBPJSBPJS KesehatanJKN-KISAli Ghufron Mukti Fahmi Idris
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved