lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kecemasan merupakan suatu istilah yang menggambarkan perasaan seseorang yang memiliki karakteristik berupa rasa takut, kewaspadaan, dan kekhawatiran terhadap suatu hal.
Kondisi ini bisa terjadi sementara saat seseorang menghadapi suatu hal dan juga bisa terjadi dalam jangka panjang.
Kecemasan yang terjadi dalam jangka panjang dapat disebut dengan gangguan psikologis karena hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dari orang tersebut.
Kecemasan ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa batasan usia, bisa terjadi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orangtua.
Salah satu kecemasan yang dirasakan oleh remaja adalah rasa cemas dalam menghadapi ujian, baik ujian sekolah ataupun ujian masuk universitas.
Dilasir TribunHealth.com, Psikolog Profesional, Lucia Peppy Novianti, M.Psi memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews program Talkshow Psikologi.
Menurut psikolog Lucia, ujian masuk universitas dari zaman dulu hingga sekarang masih memiliki pola yang sama, yaitu menimbulkan kecemasan bagi yang akan menghadapinya.
Baca juga: 4 Tips Redakan Kecemasan dengan Cara Alami, Lakukan Meditasi hingga Berolahraga
Kecemasan ini muncul mulai dari anak tersebut karena khawatir diterima atau tidak di universitas yang ia inginkan, bahkan anak dengan nilai bagus pun kecemasan tetap masih ada.
Kecemasan yang terjadi pada anak akibat menyiapkan ujian masuk universitas memiliki derajat yang berbeda-beda di setiap anaknya, ada yang memiliki kecemasan sedang dan ada pula yang memiliki kecemasan sangat tinggi.
Semakin dekat dengan waktu ujian, kecemasan yang dirasakan akan semakin tinggi, dan anak seakan merasa belum belajar apapun.
Psikolog Lucia menyebutkan, kondisi anak yang seperti ini membutuhkan pendampingan dan dukungan dari orangtua agar kecemaasan berkurang dan anak lebih fokus terhadap apa yang ia siapkan.
Namun perlu diingat, terkadang kecemasan yang dirasakan anak juga berasal dari orangtua, orangtua terkadang memaksakan kehendaknya untuk memilihkan jurusan dan universitas untuk anaknya.
Kondisi ini membuat anak tidak bisa memilih apa yang ia inginkan dengan bebas, dan bisa memicu terjadinya kecemasan pada anak.
Psikolog Lucia berikan beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua untuk mendampingi anak yang mengalami kecemasan karena menyiapkan ujian masuk universitas.
Baca juga: Mencium Aroma Terapi hingga Minum Teh Herbal Dapat Membantu Atasi Kecemasan
1. Berikan dukungan pada anak
Pada saat anak mengalami kekhawatiran dan kecemasan dalam menyiapkan ujian masuk universitas, orangtua harus selalu mendukung anak tersebut.
Dukungan orangtua terkadang menjadi energi tersendiri bagi anak, namun dukung dengan semestinya saja dan jangan terlalu menekan anak.
2. Ajak anak mengobrol dan dengarkan keinginan anak
Beberapa orangtua memutuskan jurusan dan universitas yang harus diambil oleh anak.
Namun ada baiknya orangtua mengobrol dengan anak untuk mengetahui apa yang anak inginkan, dimana ia ingin berkuliah dan jurusan apa yang ia inginkan.
Sebaiknya keputusan untuk mendaftar universitas dan jurusan juga diputuskan bersama agar anak juga merasa tidak tertekan dan tidak merasa harus memenuhi keingian orangtua.
Pasalnya ada beberapa anak yang tertekan dan cemas akibat paksaan dari orangtuanya.
Meskipun terkadang anak belum bisa memutuskan dan memilih yang terbaik, ada baiknya orangtua mengobrol dengan anak dan memberikan nasihat dengan baik.
"Orangtua boleh mengharapkan sesuatu dari anaknya, itu tidak salah. Namun yang harus dipahami orangtua adalah untuk mempertimbangkan keinganan dari anaknya," terang psikolog Lucia.
3. Selesaikan kesalahpahaman orangtua dengan anak
Dalam memutuskan pemilihan jurusan dan universitas terkadang terjadi kesalahpahaman antara anak dan orangtua, anak memilih A dan orangtua memilih B.
Jika mengalami hal ini, sebaiknya segera diluruskan dan diselesaikan.
Baca juga: 5 Cara Kurangi Kecemasan Secara Alami, Batasi Asupan Cafein Jika Alami Kecemasan Kronis
Karena hal-hal ini juga mempengaruhi kosentrasi anak dalam belajar, anak menjadi tidak fokus, kecemasan dan kegelisahan akan muncul pada anak akibat hal ini.
Sebaiknya para orangtua lebih pengertian, mendengarkan, dan memahami apa keingian dari anaknya.
4. Dukung anak apapun hasilnya
Jika anak gagal dalam ujian universitas yang ia inginkan, sebaiknya orangtua juga jangan bersikap egois dan memarahi anaknya.
Apabila hal demikian terjadi, sebaiknya orangtua memperlakukan anak dengan baik, karena bagaimanapun anak sudah bekerja keras untuk hal itu.
Ajak anak untuk makan makanan yang enak dan mencari jalan keluar dengan baik bersama anak, bisa dengan solusi mendaftar universitas swasta atau melakukan sesuai dengan keinginan anak.
Penjelasan ini disampaikan oleh Psikolog Profesional, Lucia Peppy Novianti, M.Psi dalam tayangan YouTube Tribunnews program Talkshow Psikologi pada 18 Januari 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
