TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan fungsi hati atau liver bisa terjadi pada siapa saja, terutama kelompok orang yang berisiko.
Gangguan hati atau liver yang parah bisa menyebabkan fungsi hati terganggu secara permanen.
Sebagai informasi, hati berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan membersihkan zat-zat beracun dalam tubuh.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalan Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Baca juga: Simak Pesan dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV Agar Penderita Vitiligo Tetap Percaya Diri
Tak hanya itu, hati juga berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh serta proses pembekuan darah.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab gangguan hati, mulai dari infeksi virus sampai penyakit kanker.

1. Infeksi
Salah satu faktor penyebab penyakit hati yaitu infeksi parasit atau virus yang menyerang organ hati.
Pasalnya infeksi ini nantinya memicu peradangan, sehingga menghambat fungsi hati.
Patogen yang menyebabkan kerusakan hati kemudian menyebar melalui darah atau urine, makanan, atau air yang terkontaminasi.
Baca juga: Lewat G2O, Menkes Sebut Standar Protokol Kesehatan Global dengan Manfaatkan QR Kode
Penyakit hati atau liver juga bisa terjadi ketika bersentuhan dekat dengan orang yang sudah terinfeksi.
Secara umum, infeksi yang menjadi penyebab gangguan hati atau liver ialah virus hepatitis yang meliputi:
- Hepatitis A
- Hepatitis B
- Hepatitis C

2. Gangguan sistem imun
Di mana sistem kekebalan tubuh menyerang bagian-bagian tertentu dari autoimun juga bisa menimbulkan gangguan fungsi hati atau liver.
Untuk menambah informasi, penyakit autoimun penyebab gangguan hati atau liver ialah:
- Hepatitis autoimun
- Sirosis bilier primer
- Primary sclerosing cholangitis
Baca juga: drg. Anastasia Tegaskan untuk Gunakan Invisalign dari Dokter Gigi Bukan dari yang Dijual Bebas

3. Gaya hidup
Adapun gaya hidup yang memengaruhi penyakit hati atau liver antara lain:
- Pola makan tidak baik atau tidak sehat
- Penyalahgunaan alkohol
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Baca juga: dr. Pratidona Anasika Menyarankan untuk Melakukan Perawatan Kulit Wajah Sebelum Muncul Keluhan

4. Genetik
Apabila terdapat satu atau kedua orang tua yang memiliki gen abnormal perlu berhati-hati.
Sebagai informasi, gen abnormal bisa diturunkan dan menyebabkan berbagai zat menumpuk di dalam hati.
Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan jaringan hati atau liver.
Adapun beberapa contoh penyakit hati atau liver genetik antara lain:
- Penyakit wilson
- Hemakromatosis
- Hiperoksaluria dan oxalosis
Dokter Spesialis Penyakit Dalan Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi mengatakan jika gangguan hati bisa dicegah dengan melakukan vaksin.
Baca juga: Penting! Ini Cara Merawat Gigi Anak yang Suka Makan Coklat, Simak Anjuran dari drg. Citra, MMRS
Namun saat ini vaksin hanya ada pada orang dengan riwayat hepatitis B.
Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Penyakit Dalan Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi tenaga kesehatan sangat rentan tertular hepatitis.
Hal ini lantaran tenaga medis lebih sering berhubungan dengan jarum suntik dan darah pasien.
Sehingga tenaga kesehatan sangat disarankan untuk melakukan vaksin.

Selain itu, kadar antibodi yang harus dicapai minimal adalah 100.
Sementara pada masyarakat umum, capaian angka 10 sudah dianggap aman.
"Tapi pada kelompok dengan risiko tinggi minimal 100 antibodinya," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalan Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi.
"Misalnya dalam berumahtangga suami menderita hepatitis, maka istri harus segera melakukan vaksin dan meningkatkan antibodi di atas 100," tambahnya.
Hal ini bertujuan agar orang yang berisiko lebih terlindungi.
Baca juga: Cara Cukupi Cairan Tubuh Meski sedang Berpuasa, Simak Ketentuan dari dr. Putri Anitasari, Sp.KK
Selain vaksin, setiap individu disarankan untuk sering melakukan pemeriksaan.
Seperti melakukan USG hingga pemeriksaan fungsi hati dan screening hepatitis.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalan Konsultan Gastroentero-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 15 Desember 2021.
(Tribunhealth.com/Dhanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.