Breaking News:

Apakah Pantyliner Baik Digunakan saat Alami Keputihan? Ini Kata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai penggunaan pantyliner yang sering digunakan wanita saat keputihan

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
FotoDuets
Pantyliner-simak penjelasan dokter mengenai penggunaan pantyliner yang digunakan wanita saat keputihan 

TRIBUNHEALTH.COM - Pantyliner adalah salah satu produk kewanitaan yang sering dipilih oleh wanita pada saat mengalami keputihan.

Produk kewanitaan satu ini berbentuk mirip pembalut dengan ukuran yang lebih kecil.

Sehingga daya tampungnya lebih sedikit daripada pembalut.

Baca juga: Keputihan Tidak Wajar dan Pendarahan Menjadi Gejala dari Kanker Serviks, Begini Ulasan dr. Henry

Namun apakah pantyliner ini direkomendasikan oleh dokter untuk digunakan?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV memberikan tanggapannya.

Ilustrasi penggunaan pantyliner
Ilustrasi penggunaan pantyliner (grid.id)

Baca juga: Apakah Penggunaan Pembalut Bisa Memengaruhi Kesehatan Reproduksi Wanita? Begini Ulasan dr. Binsar

Berdasarkan penuturannya, pantyliner boleh untuk digunakan.

Dengan catatan harus sering diganti, minimal 4 jam sekali.

Keputihan Normal

Keputihan ada yang bersifat fisiologis (normal) dan patologis (upnormal).

Keputihan jenis fisiologis sering terjadi pada kondisi tertentu.

ilustrasi wanita yang mengalami keputihan
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan (manado.tribunnews.com)
2 dari 4 halaman

Rahmilasari menyebit, jenis keputihan yang normal biasanya disebabkan karena:

- Perubahan hormonal

- Menjelang menstruasi

Baca juga: Benarkah Diet Memengaruhi Siklus Menstruasi? Begini Penjelasan dr. Teuku Mirsa Iskandar, Sp.OG (K)

- dan stres.

Keputihan ini biasanya ditandai dengan:

- Tidak berlendir

Ilustrasi wanita mengalami keputihan
Ilustrasi wanita mengalami keputihan (style.tribunnews.com)

Baca juga: Normalkah Ibu Hamil Mengalami Keputihan Berlebih? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Kandungan

- Jernih

- Tidak berwarna

- Tidak bau.

Jangan Anggap Sepele

3 dari 4 halaman

Keputihan tidak bisa dianggap hal yang sepele.

Bisa jadi keputihan yang dialami adalah tanda suatu penyakit.

ilustrasi wanita yang mengalami keputihan
ilustrasi wanita yang mengalami keputihan (pixabay.com)

Misalnya ditandai adanya perubahan warna dan berbau.

Perubahan warna tersebut bisa jadi berwarna kekuningan atau kehijauan.

Baca juga: Dokter Tegaskan Tubektomi dan Vasektomi Tak Pengaruhi Kualitas Hubungan Intim, Tetap Bisa Ejakulasi

Untuk memastikannya, Rahmilasari menganjurkan berkonsultasi dengan dokter.

Laki-laki Bisa Keputihan

Selain wanita, seorang laki-laki juga bisa berpotensi mengalami keputihan.

Bila demikian, mengindikasikan bahwa laki-laki tersebut mengalami kencing nanah atau Gonore.

ilustrasi penderita kencing nanah
ilustrasi penderita kencing nanah (bangka.tribunnews.com)

Penyakit Gonore ditandai dengan cairan berwarna putih agak kekuningan sampai kehijauan.

Keputihan Tanda Penyakit

4 dari 4 halaman

Selain keputihan yang bersifat normal, penting juga mengenali keputihan tanda suatu penyakit.

Karena bisa jadi, keputihan adalah penyakit infeksi pada genital.

Keputihan memiliki gejala yang bervariasi, dengan beragam tipe.

Baca juga: Keputihan Menjadi Gejala Awal Terjadinya Kanker Serviks, Begini Ulasan dr. H. Teuku Mirza Iskandar

Gejala bisa terlihat dari warna dan bau pada keputihan tersebut.

Berikut gejala keputihan yang disesuaikan dengan penyebabnya. Di antaranya:

1. Bakteri

Ilustrasi organ intim pada wanita
Ilustrasi organ intim pada wanita (lifestyle.kompas.com)

Kondisi keputihan yang disebabkan oleh bakteri dinamakan dengan Bakterial vaginosis.

Bakteri ini bernama Gardnerella vaginalis.

Keputihan ini biasanya ditandai dengan:

Baca juga: dr. Caryn Miranda Saptari Paparkan Treatment untuk Mengatasi Kerutan Dinamis dan Kerutan Statis

- Bau yang amis

- Encer

- dan berwarna keabu-abuan.

2. Jamur

ilustrasi infeksi kulit disekitar organ intim
ilustrasi infeksi kulit disekitar organ intim (freepik.com)

Keputihan yang dipicu oleh jamur disebut Kandidiasis vulvovaginal.

Keputihan ini ditandai dengan:

- Berwarna putih

- Kental

Baca juga: Rentang Usia Ini Anak Harus Mulai Diajarkan Edukasi Seksual, Dokter Beri Tips Cara Mengedukasinya

- bergumpal

- dan gatal.

Bila penderita sering menggaruk pada area vagina ini, bisa menimbulkan iritasi dan kemerahan.

3. Parasit

Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter
Ilustrasi berkonsultasi dengan dokter (Freepik.com)

Selanjutnya pada parasit, keputihan ini dinamakan dengan Trichomonas vaginalis.

Biasanya keputihan ditandai dengan:

- Berwarna kuning atau hijau

- Berbau busuk

Baca juga: Terjadinya Diare Bisa Disebabkan karena Adanya Infeksi, Dokter: Akibat Virus, Bakteri atau Parasit

- dan berbusa.

Bila dilihat pada leher rahim, bisa berwarna kemerahan, seperti strowberry.

Mencegah Keputihan

ilustrasi alami keputihan
ilustrasi alami keputihan (grid.id)

Rahmilasari menyebut, bahwa untuk mencegah keputihan maka perlu memahami faktor risikonya terlebih dahulu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, ialah:

Baca juga: Apakah Terdapat Obat Alami untuk Mengatasi Keputihan? Begini Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

1. Jamur

Pada keputihan yang disebabkan oleh jamur Kandidiasis pulpovaginalis, disebabkan karena kondisi yang lembap.

Lembap ini dipicu akibat kebiasaan memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.

ilustrasi kesehatan seksual
ilustrasi kesehatan seksual (kompas.com)

Bisa juga akibat tidak segera mengganti celana dalam karena sudah basah, karena aktivitas yang berlebihan.

"Jadi harus sering diganti pakaian dalamnya," ucap Rahmilasari.

2. Kegemukan

Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus
Ilustrasi obesitas karena pola hidup yang tidak bagus (Tribunnews.com)

Baca juga: Deteksi Penyakit Menular Seksual, Dokter: Tak Perlu Malu Konsultasi demi Dapat Pengobatan Tepat

Selain hal tersebut, keputihan bisa dipicu karena berat badan berlebih.

Pasalnya jika mengalami kegemukan, maka daerah lipatan menjadi tertutup.

Maka dari itu, penting untuk memperhatikan kondisi berat badan.

3. Bakteri

Ilustrasi pendidikan seksual
Ilustrasi pendidikan seksual (edukasi.kompas.com)

Untuk mencegah keputihan yang disebabkan oleh bakteri, maka hindari penggunaan cairan antiseptik pembersih organ intim wanita.

Tidak lupa untuk menjaga kebersihan organ intim.

Baca juga: Jangka Waktu Pengobatan Penyakit Menular Seksual, Simak Ulasan dr. Putri Anita Sari, Sp.KK

4. Penyakit menular seksual

Selanjutnya hindari melakukan hubungan seksual yang berisiko.

Seperti sering berganti pasangan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi (Tribunkaltim.co)

Karena perilaku seksual yang berisiko juga bisa menimbulkan gejala keputihan.

Penjelasan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Rahmilasari Mujitaba, Sp.DV, dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, Jumat (14/8/2020).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPantylinerKeputihanDokter spesialis kulit dan kelaminPembalutdr. Rahmilasari MujitabaJamurBakteri Ringworm (Dermatofitosis)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved