Breaking News:

Waspada, Gangguan Defekasi Akibat Kurang Serat Bisa Mengintai Berbagai Usia

Kurang mengonsumsi sayur dan buah akan mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan. Serat berfungsi penting dalam pencernaan dan memudahkan defekasi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
freepik.com
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan defekasi 

TRIBUNHEALTH.COM - Tak sedikit orang yang tidak menyukai sayuran atau buah-buahan.

Padahal tubuh membutuhkan asupan penting yang ada pada sayur dan buah.

Kurangnya konsumsi sayur dan buah akan berpengaruh terhadap kesehatan saluran pencernaan.

Sumber serat paling banyak berasal dari buah dan sayur.

Serat termasuk dalam golongan karbohidrat yang tidak bisa dipecah, sehingga didalam usus akan sedikit presisten, dan akan membawa material sampai kepada feses.

Kekurangan serat dari sayur dan buah akan terjadi gangguan pola defekasi.

Walaupun sekarang banyak subtitusi serat seperti youghurt, susu, dan lain sebagainya selain buah dan sayur.

ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan defekasi
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan defekasi (freepik.com)

Baca juga: Belum Diketahui Pasti Penyebabnya, Kanker Payudara Diakibatkan Kerusakan Sel dan Jaringan Payudara

Banyak suplemen-suplemen yang sangat mendukung untuk pengganti kandungan serat yang bisa dkonsumsi setiap hari daripada serat alami.

dr. Erwin menyampaikan bahwa dalam setiap harinya harus melakukan defekaai yang benar.

Defekasi yang benar dimaksudkan mulai dari volume feses adekuat, kandungan dari feses yang baik.

2 dari 4 halaman

Feses yang baik ialah bertekstur lunak dan besar.

Apabila feses keras, pasti akan mengganggu cara defekasi, hingga akhirnya terjadilah iritasi dan benjolan ikut turun.

Kejadian ini bisa dialami oleh usia berapapun apabila tidak sesuai dengan umurnya dan tidak sesuai dengan jumlah kandungan serat pasti akan ada gangguan.

Baca juga: Selain Banyak Tekanan Hidup, Adakah Penyebab Lain Berhalusinasi? Begini Ulasan Psikolog

Salah satu masalah dari ambeien atau wasir dalah sering memaksakan untuk mengedan.

Membutuhkan tekanan abdomen yang tinggi sehingga sering mengedan, kerja ekstra pada otot hemoroid atau bantalan anus pasti akan bekerja.

Feses yang keras itambah kekuatan mengedan yang sering, akan mengganggu bantalan anus turun dan feses yang bersifat keras akan membuat luka pada pembuuh darah yang berada di bantalan anus.

Sudah banyak yang mengedukasi bahwa ambeien memiliki 4 grade.

- Grade 1

Tidak diketahui bahwa adanya ambeien, gejalanya mungkin hanya BAB berdarah saja ataupun mungkin benjolan tidak akan kelihatan.

Pada grade 1 hanya disertai BAB berdarah saja, karena adanya iritasi pembuluh darah anus.

Baca juga: drg. Ummi Kalsum Sarankan Sebelum Berpuasa Sebaiknya Memaksimalkan Kondisi Dalam Rongga Mulut

3 dari 4 halaman

- Grade 2

Saat BAB atau mengedan ada benjolan yang keluar, tetapi benjolan tersebut akan masuk dengan sendirinya.

Biasanya pasien akan memeriksakan diri ke dokter apabila sudah bergejala seperti BAB berdarah dan keluar benjolan.

Sehingga untuk mengatasinya, dokter memberikan obat dan pasien diberikan edukasi.

- Grade 3

Pada grade 3, terdapat benjolan saat BAB tapi butuh bantuan untuk memasukkannya kembali.

Keluhan yang terjadi pada grade 3 adalah terasa sangat nyeri.

- Grade 4

Pada grade 4 terjadi inkarserata, yakni benjolan sudah keluar tetapi tidak bisa masuk kembali walaupun dipaksa.

Baca juga: Apakah Benar Jika Pria Penderita Vitiligo Berisiko Alami Kanker Prostat? Begini Ulasan dr. Halim

Hal tersebut dikarenakan sudah terjadi inkarserata atau penjepitan daripada ambeien.

4 dari 4 halaman

Pencekikan akibat terjadinya inkarserata bisa masuk ke dalam strangulata.

Strangulata artinya pembuluh darah tercekik, atau gangguan pada pembuluh darah sehingga menimbulkan ujung-ujung pada ambeien nekrosis atau mati.

Ujung ambeien yang tidak tersupply darah, beresiko sangat tinggi untuk terinfeksi.

Luka pada anus akan menjadi jalan masuknya kuman dan terjadilah infeksi.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur, bersama dengan dr. Erwin Syarifuddin, Sp.B-KBD. Seorang dokter spesialis bedah digestif (ahli bedah saluran cerna). Kamis (17/9/2020)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comseratGanggun defekasiKonstipasiBuang Air BesarErwin Syariffudin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved