TRIBUNHEALTH.COM - Gigi berlubang merupakan masalah kesehatan mulut yang bisa dialami siapa saja.
Gigi berlubang terjadi akibat terkikisnya lapisan enamel gigi.
Biasanya hal ini terjadi akibat plak yang menumpuk pada area gigi, dilansir TribunHealth.com dari situs medis WebMD, Rabu (23/3/2022).
Siapapun yang memiliki gigi berisiko mengalami kerusakan gigi dan gigi berlubang.
Namun ada sejumlah faktor yang bisa membuat kemungkinan gigi berlubang makin tinggi.
Baca juga: Apakah Kondisi Gigi Berlubang Bisa Dilakukan Perawatan Estetika? Pahami Penjelasan Dokter Berikut
Baca juga: drg. Munawir: Gigi Keropos dan Gigi Berlubang Kerusakannya Bisa Dibedakan

Faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko gigi berlubang:
- menyikat gigi atau flossing yang salah atau tidak teratur
- tidak mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pemeriksaan
- tidak mengunjungi ahli kesehatan mulut secara teratur untuk pembersihan profesional
- sering mengemil makanan tinggi gula atau menyeruput minuman tinggi gula
- makan makanan tertentu yang bisa menempel di gigi, seperti es krim, makanan manis, dan keripik kentang
- tidak memiliki cukup fluoride, karena fluoride dapat membantu mencegah gigi berlubang dan membalikkan tanda-tanda awal kerusakan
- mengonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering, karena air liur membantu menetralkan dan menghilangkan asam berbahaya.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko gigi berlubang pada anak-anak termasuk teknik menyikat gigi yang tidak efisien dan mengonsumsi lebih banyak makanan manis.
Faktor-faktor yang meningkatkan risiko untuk orang dewasa termasuk memiliki tambalan gigi yang ada yang mungkin bocor atau retak dan memiliki gusi yang surut, yang dapat membuat akar gigi membusuk.

Baca juga: Pentingnya Sesegera Mungkin Berkumur Setelah Makan dan Minum Agar Terhindar dari Gigi Berlubang
Baca juga: 7 Gejala Gigi Berlubang, Dimulai dari Munculnya Bintik Putih dan Lebih Sensitif
Faktor ekonomi dan sosial tertentu juga dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi dan gigi berlubang.
Misalnya, kesulitan menjaga kesehatan mulut lebih sering terjadi pada orang-orang berikut:
- orang tua yang berpenghasilan rendah dan tidak memiliki asuransi kesehatan
anak-anak dari rumah tangga berpenghasilan rendah - orang dewasa Hispanik dan orang dewasa kulit hitam non-Hispanik dengan pendapatan rendah dan tanpa akses ke perawatan gigi yang sesuai
- orang dengan penyakit kronis yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mulut, seperti diabetes, radang sendi, atau penyakit jantung.