TRIBUNHEALTH.COM - Estetika gigi berfungsi untuk memperbaiki atau merubah gigi agar tampak labih baik.
Contoh dari estetika gigi antaralain penggunaan kawat gigi yang bertujuan untuk meratakan posisi gigi berjejal, bleaching dan veneer yang bertujuan untuk merubah warna gigi.
Gigi sehat bukan berarti harus berwarna putih, karena warna dasar gigi setiap orang berbeda.
Bukan berarti warna gigi yang berbeda dari tingkat warna gigi yang lebih gelap adalah kondisi gigi yang tidak sehat.
Jika kondisi gigi berlubang namun ingin melakukan perawatan estetika, maka kondisi lubang pada gigi perlu diperhatikan.
Baca juga: Waspada, Adanya Tumor Ganas pada Ovarium Dapat Menekan Organ-organ pada Tubuh
Apabila kondisi lubang gigi berada pada daerah supervisial, maka bisa langsung ditambal.
Apalagi teknologi jaman sekarang sudah sangat berkembang, dan banyak jenis bahan tambal gigi yang sewarna dengan gigi.
Ketika melakukan penambalan, maka dokter akan menyesuaikan tambalan dengan warna gigi yang ada.
Sehingga tampilan estetikanya bisa maksimal.
Kalaupun kerusakannya lebih banyak terdapat jenis tambalan lain yang bisa digunakan, termasuk veneer dan mahkota bisa memberikan estetik yang lebih baik.
Apabila permasalahan pada gigi tersebut adalah gigi tanggal, maka terdapat beberapa jenis gigi tiruan yang bisa digunakan.
Baca juga: dr. Ayuthia Paparkan Penyebab Serangan Jantung saat Berolahraga yang Mengakibatkan Kematian
Namun semua jenis gigi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Misalkan gigi tiruan lepasan yang menggunakan kawat, gigi lepasan tanpa menggunakan kawat, ataupun jenis gigi implan, bahkan jenis gigi tiruan jembatan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Setiap jenis gigi tiruan memiliki indikasi masing-masing.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. Ummi Kalsum, MH.Kes, Sp.KG. Seorang dokter gigi spesialis konservasi gigi RSUD Sayang rakyat Sulawesi Selatan. Kamis (23/12/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)