Breaking News:

Pentingnya Mengetahui Hubungan Antara Intensitas Detak Jantung dan Faktor yang Mempengaruhinya

Perlu dipahami bahwa detak jantung normal pada setiap orang tentu saja berbeda, terutama dipengaruhi oleh faktor usia dan faktor lainnya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi detak jantung 

TRIBUNHEALTH.COM - Secara garis besar, detak jantung normal pada orang dewasa sekitar 60-100 kali per menit.

Namun angka ini memang sangat bergantung dengan berbagai faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi angka detak jantung misalnya apakah orang tersebut adalah atlet dan kebugarannya tergolong sangat baik.

dr. Ayuthia menyampaikan bahwa detak jantung pada atlet berkisar 40-50 kali per menit dan tergolong masih normal.

Pada seseorang mengonsumsi obat-obat yang dapat meningkatkan detak jantung atau mengurangi detak jantung.

Banyak hal yang dapat berkontribusi dengan detak jantung kita.

ilustrasi detak jantung
ilustrasi detak jantung (kompas.com)

Baca juga: dr. Ayuthia Paparkan Penyebab Serangan Jantung saat Berolahraga yang Mengakibatkan Kematian

dr. Ayuthia menyampaikan bahwa ketika berolahraga berdasarkan dengan usia, jadi 220-usia adalah maksimum dari detak jantung yang dapat dilewati oleh jantung kita.

Intensitas olahraga yang disarankan oleh dokter jantung sebenarnya intensitas ringgan sampai sedang berkisar 50% dari maksimun hartread dampai dengan 80% dikatakan sudah cukup.

Intensitas berolahraga tidak perlu sampai 100% maksimun dari hartread kita yang dihitung dari 220-usia.

Saat berolahraga diperlukan untuk menghitung detak jantung sesuai dengan usia.

2 dari 3 halaman

dr. Ayuthia menegaskan bahwa detak jantung antara usia 17 tahun dengan usia 50 tahun tentu saja berbeda.

Baca juga: Waspada, Adanya Tumor Ganas pada Ovarium Dapat Menekan Organ-organ pada Tubuh

Serangan jantung pada dasarnya ialah terhentinya aliran darah secara tiba-tiba.

Pembuluh-pembuluh darah koroner adalah pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung.

Ketika berolahraga, bahwasannya olahraga membuat kerja otot jantung menjadi lebih berat dan keras.

Sehingga apat terjadi sumbatan pada pembuluh jantung.

Jika terdapat plak pada pembuluh jantung, maka plak tersebut akan menutupi aliran darah pada jantung.

Sehingga aliran darah dapat turun ke bawah, dan otot yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut menjadi mati karena tidak mendapat oksigen dan darah.

Baca juga: Apakah Saat Mengalami Purging Facial Wash Harus Diganti? Begini Ulasan dr. Adnania

Maka ketika terjadi serangan jantung saat berolahraga tidak dapat ditolong hingga terjadi kefatalan.

dr. Ayuthia menyampaikan bahwa olahraga tidak berbahaya untuk jantung, tetapi harus mengetahui kondisi tubuh kita seperti:

- Kita harus mengetahui dalam resiko seperti apa, apakah memiliki faktor resiko yang dapat menjadikan kita mempunyai penyumbatan pada pembuluh darah.

3 dari 3 halaman

Contohnya diabetes, hipertensi, kolesterol, dan lain sebagainya.

- Harus memahami intensitas yang mampu kita lakukan untuk berolahraga

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana, Sp.JP. Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Kamis (3/6/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdetak jantungSerangan JantungKesehatan JantungolahragaAyuthia Sedyawan Ardhana
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved