TRIBUNHEALTH.COM - Secara spesifik, mungkin perkembangan pengrusakan yang terjadi pada gigi bisa dibedakan.
Dr. drg. Munawir menyampaikan bahwa lubang gigi dimulai pada area pit and fissure di daerah lekukan-lekukan gigi.
Lama-kelamaan menerobos permukaan lapisan-lapisan email sampai dengan dentin bahkan sampai daerah saraf atau pulpa gigi sehingga menimbulkan rasa sakit.
Bentuk dari pengeroposan tersebut sangat khas, dimana pengerusakan itu biasanya berbentuk prisma.
Bentuk dari pengeroposan gigi bagian atas hanya berupa titik hitam atau dikenal dengan Pit.
Ketika dokter mengambil bagian dari gigi yang rusak tersebut ternyata sudah melebar ke bawah.

Baca juga: dr. Halim Perdana Kusuma, Sp.DV Beberkan Jika Terjadinya Vitiligo Tidak Memandang Usia
Sedangkan akibat dari pengeroposan umumnya yang sering terjadi pada anak-anak seperti fluorosis, proses terjadinya adalah pada permukaan seluruh mahkota gigi.
Pengeroposan akibat fluorisis ditandai dnegan bercak-bercak putih.
Lama-kelaman bercak putih tersebut dangat rentan atau sangat rawan, terkorek sedikit saja mudah keropos.
Dr. drg. Munawir mengatakan bahwa pengeroposan bisa dibedakan dari proses terjadinya, dengan melihat secara klinis dengan apa yang nampak pada permukaan gigi tersebut.
Karakteristik yang bisa diketahui pada kerusakan gigi, yang diakibatkan oleh bakteri akan menimbulkan bercak-bercak hitam kecoklatan.
Tetapi kerusakan gigi yang diakibatkan karena kandungan mineralis seperti fluor yang sangat tinggi ditandai dengan bercak-bercak putih.
Baca juga: Berikut Ini Gejala Khas Penyakit Jantung Koroner yang Menyerang Usia Muda, Simak Ulasan dr. Mega
Ada juga pewarnaan yang terjadi pada gigi akibat bahan-bahan kimiawi, misalnya penggunaan obat-obat golongan tetracycline.
Perubahan warna akibat penggunaan obat golongan tetracycline adalah gigi berwarna sedikit kecoklatan.
Akibat yang ditimbulkan dari perubahan warna gigi tersebut adalah pengeroposan atau kerusakan jaringan-jaringan permukaan gigi.
Perawatan yang paling efektif dilakukan, utamanya adalah perawatan dirumah.
Dr. drg. Munawir mengatakan bagaimana cara selalu menjaga kebersihan mulut atau oral hygiene kita dengan cara sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Menyikat gigi 2 kali sehari harus dilakukan secara rutin dilakukan.
Baca juga: BAK Berdarah, Dokter Spesialis Urologi Imbau Kenali Tanda Nyeri dan Intensitasnya
Selain menyikat gigi, yang lebih penting dilakukan juga adalah kontrol kesehatan atau perawatan gigi pada dokter setiap 6 bulan sekali untuk mengetahui bagaimana kondisi-kondisi gigi yang terjadi.
Dikarenakan biasanya pengeroposan atau kerusakan gigi ini tidak diketahui bahwa telah terjadi pengrusakan pada gigi.
Akan disadari adanya kerusakan gigi apabila sudah mengalami rasa ngilu atau rasa sakit
Munculnya rasa ngilu dan rasa sakit tersebut menandakan proses pengrusakan yang sudah alam.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan Dr. dr. Munawir H. Usman, SKG., MAP. Seorang dokter gigi. Sabtu (4/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)