Breaking News:

Prof. Wiku Adisasmito Beberkan 3 Modal Dasar Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19

Menurut Prof. Wiku Adisasmito ketiga modal dasar yaitu vaksinasi, protokol kesehatan dan ketahanan fasilitas kesehatan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
Tribunnews.com
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito 

TRIBUNHEALTH.COM - Seperti berbagai penyakit yang pernah merebak di dunia sebelumnya, pada akhirnya kita pun harus tetap melanjutkan kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang sudah dihadapi oleh dunia selama 2 tahun ini.

Tentunya kegiatan masyarakat ini harus dilakukan dengan tidak meningkatkan potensi penularan dan harus dalam koridor yang aman.

Untuk itu terdapat setidaknya tiga modal dasar, yaitu vaksinasi, protokol kesehatan dan ketahanan fasilitas kesehatan agar kita memasuki transisi menuju masyarakat yang produktif dan aman Covid-19.

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Wanita Alami Menstruasi, Simak Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 01 Maret 2022.

Saat ini berkat berbagai upaya penanggulangan yang sudah dilakukan, beberapa negara di dunia sudah mulai melonggarkan peraturan Covid-19.

Ilustrasi virus corona varian baru, Prof. Wiku Adisasmito paparkan berbagai upaya penanggulangan kasus Covid-19
Ilustrasi virus corona varian baru, Prof. Wiku Adisasmito paparkan berbagai upaya penanggulangan kasus Covid-19 (Pexels)

Hal ini didasari oleh keputusan-keputusan negara tersebut untuk mensejajarkan Covid-19 dengan penyakit pernafasan lainnya.

Negara-negera tersebut diantaranya adalah:

- Inggris

- Swedia

- Norwegia

Baca juga: Jangan Lengah meski Gejala Omicron Lebih Rendah dari Delta, Dokter: Kasus Kematian Bisa Mengintai

2 dari 4 halaman

Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan utama bagi ketiga negara ini untuk melakukan kelonggaran, yaitu:

- Kasus kematian yang rendah

- Cakupan vaksin dosis lengkap yang tinggi

- Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan

Data menunjukkan bahwa ketiga negara ini kasus positif yang sebelumnya melonjak tajam, saat ini sudah jauh mengalami penurunan.

Meskipun kasus positif meningkat tajam, namun angka kematian masih jauh lebih rendah dari gelombang sebelumnya.

Meskipun angka kematian dapat bervariasi antar negara tergantung berbagai faktor yang terjadi di negara tersebut.

Misalnya pada Norwegia, angka kematian justru meningkat lebih tinggi dibanding gelombang sebelumnya.

Selain angka kasus, keputusan melonggarkan pembatasan juga didasari oleh cakupan vaksinasi dosis lengkap yang sudah mencapai lebih dari 70% populasi.

Kesiapan atas kelonggaran yang dilakukan juga didukung upaya menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang baik.

3 dari 4 halaman

Dari ketiga hal tersebut, Indonesia bisa berkaca sudah sejauh mana kita telah siap untuk transisi menuju pelaksanaan kegiatan masyarakat yang aman Covid-19.

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito sebut
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito sebut cakupan dosis lengkap di Indonesia hampir 70% (Freepik.com)

Apabila dilihat dari kondisi kasus, saat ini kondisi kasus di Indonesia sudah mulai menunjukkan sedikit penurunan setelah sebelumnya meningkat tajam bahkan lebih tinggi dibanding gelombang kedua.

Sementara angka kematian meskipun naik mengikuti tren kenaikan kasus, kenaikannya masih jauh lebih rendah dibanding gelombang kedua meskipun sayangnya tren kematian belum menunjukkan penurunan.

Sebagai tambahan informasi, saat ini angka keterisian tempat tidur atau bor juga lebih rendah dibanding gelombang sebelumnya.

Per tanggal 28 Februari 2022, presentase bor sudah menunjukkan penurunan dan berada pada angka 34,92%.

Selanjutnya saat ini cakupan vaksinasi dosis lengkap di Indonesia sudah hampir mencapai 70% dari sasaran vaksinasi yang ditetapkan kementerian kesehatan.

Baca juga: Berikut Ini Dampak Buruk Insomnia pada Kesehatan Fisik, Seksual, dan Psikologis

Angka ini sudah tergolong tinggi, namun mengingat adanya telaah kekebalan komunitas yang telah dilakukan, kita harus terus meningkatkan cakupan vaksin booster.

Sebab kekebalan komunitas harus dipastikan tetap tinggi meskipun cakupan vaksinasi sudah memadai.

Penjelasan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden edisi 01 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

4 dari 4 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comCovid-19Pandemi Covid-19Kasus Covid-19Vaksin Covid-19Vaksinasi Covid-19Wiku Adisasmito
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved