Breaking News:

Hati-hati, Kebiasaan Merokok Meningkatkan Risiko Terjadinya Kanker Rongga Mulut

Menurut drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D merokok masih menjadi faktor pemicu yang pertama setelah faktor genetik terhadap munculnya keganasan.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Melia Istighfaroh
sajiansedap.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami kanker mulut akibat kebiasaan merokok, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D benarkan merokok menjadi faktor pemicu utama setelah faktor genetik 

TRIBUNHEALTH.COM - Bahaya merokok bagi kesehatan sudah tak perlu diragukan lagi.

Kebiasaan buruk ini bisa menyebabkan berbagai bahaya.

Tak hanya bagi perokok aktif, rokok juga berbahaya bagi siapapun yang menghirup asapnya atau perokok pasif.

Pasalnya setiap rokok yang dihisap bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker mulut atau kanker rongga mulut.

"Sekarang juga saya lihat di Indonesia penjualan rokok sudah ada peringatan berbahaya, jadi saya berfikir kenapa orang yang masih merokok masih mau membeli rokok, sudah jelas-jelas ada peringatan disitu bahwa akan menyebabkan kanker rongga mulut, kanker paru-paru dan seterusnya," ungkap drg. Erni.

Baca juga: dr. Dedi Purnomo, Sp.M Menuturkan Jika Mata Bintitan Bisa Menyebabkan Komplikasi Seperti Selulitis

Ilustrasi berhenti merokok, menurut drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D merokok memicu terjadinya penyakit lain
Ilustrasi berhenti merokok, menurut drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D merokok memicu terjadinya penyakit lain (Freepik)

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.

Akibatnya faktor merokok masih menjadi faktor pemicu yang pertama setelah faktor genetik terhadap munculnya keganasan di dalam rongga mulut.

"Untuk sariawan normal, sariawan yang tidak berpotensi keganasan itu biasanya tidak akan pernah berubah menjadi ganas," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Bintitan yang Menganggu Kelopak Mata dari Mayor Kes, dr. Dedi Purnomo, Sp.M

"Kecuali sariawan kategori kedua, sariawan yang dikategorikan berpotensi ganas itu bisa mengarah bisa menjadi ganas," imbuhnya.

Proses bagaimana sariawan berpotensi ganas menjadi ganas ini biasanya banyak faktornya.

ilustrasi sariawan, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D sebutkan faktor yang memengaruhi sariawan berubah menjadi keganasan
ilustrasi sariawan, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D sebutkan faktor yang memengaruhi sariawan berubah menjadi keganasan (kompas.com)
2 dari 2 halaman

Faktor tersebut antara lain:

  • Usia
  • Defisiensi nutrisi
  • Merokok
  • Minum alkohol

Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D membenarkan jika faktor-faktor tersebut adalah pemicu untuk faktor yang berpotensi ganas menjadi keganasan.

Baca juga: dr. Angela Sandi, SpKK Sebut Perawatan Kecantikan Menggunakan Tali Pusar Bisa Meredakan Inflamasi

Namun perlu diingat jika memang ada sariawan yang muncul sejak awal di dalam rongga mulut sudah ganas.

Meskipun masih kecil, terkadang justru hanya berupa satu titik berwarna putih, berupa sariawan, namun dari awal muncul sudah merupakan keganasan.

Secara umum keganasan di definisikan sebagai pembelahan terlalu banyak dan tidak terkontrol.

ilustrasi penderita kanker mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D sebut pembelahan terlalu banyak dan tak terkontrol
ilustrasi penderita kanker mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D sebut pembelahan terlalu banyak dan tak terkontrol (health.kompas.com)

Baca juga: Terjadi Penurunan Kasus Covid-19, Jubir Vaksin Imbau Deteksi Dini Guna Putus Mata Rantai Penularan

Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut, drg. Erni Marliana, Sp. PM., Ph.D dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 19 Februari 2022.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMerokokKanker rongga mulutdrg. Erni Marlina Sp.PM. Ph.Ddrg. Erni MarlinaDokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved