Breaking News:

Cara Pemenuhan Nutrisi yang Tepat pada Masa Pubertas menurut Dokter Spesialis Anak

Berikut ini simak penjelasan dokter dalam pemenuhan nutrisi pada masa pubertas.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ekarista Rahmawati
Tribunnews.com
Ilustrasi ibu yang sedang mendampingi anaknya belajar- simak penjelasan dokter dalam pemenuhan nutrisi pada masa pubertas. 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Andi Nanis Sacharina Marzuki menjelaskan cara dalam memberikan nutrisi yang tepat pada anak yang memasuki masa pubertas.

Memasuki masa pubertas, anak harus mendapatkan nutrisi secara ade kuat.

Jangan sampai anak memasuki masa pubertas dengan komposisi tubuh yang tidak sesuai.

Baca juga: Penyebab Remaja Mudah Alami Obesitas, Ini Penjelasan dari Ahli Gizi R. Radyan Yaminar, S.Gz

"Kita nggak mau dia kurus dan kita juga nggak mau dia gemuk," ucap Nanis dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Karena banyaknya Fat Mass menentukan usia pubertas.

Ilustrasi remaja memasuki masa pubertas
Ilustrasi remaja memasuki masa pubertas (Pixabay)

Dalam pemberian kalori perlu disesuaikan dengan tinggi badan dan usia.

Walaupun karbohidrat paling penting diberikan saat memasuki usia remaja.

Baca juga: Jangan Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Olahan, Begini Alasannya Menurut dr. Lusiyanti, M.Med

"Karbohidrat itu kurang lebih 50 % dari seluruh jumlah makanan," imbuh Nanis.

Kendati demikiab jangan memilih makanan dengan jenis karbohidrat simpleks.

Yaitu karbohidrat yang mengandung gula sederhana. Misalnya:

2 dari 4 halaman

- Soft drink

Ilustrasi soft drink
Ilustrasi soft drink (Pexels)

- Coklat

- Permen.

Baca juga: Apakah Permen Mint Efektif Atasi Bau Mulut? Ini Kata Lettu Kes drg. Ari Wd Astuti

Jenis makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat simpleks tentu tidak sehat untuk dikonsumsi.

Sehingga jenis karbohidrat yang sangat disarankan untuk dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks.

ilustrasi makanan tinggi karbohidrat
ilustrasi makanan tinggi karbohidrat (health.kompas.com)

Selanjutnya, selain asupan kalori dan karbodirat, juga penting mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung mikronutrien. Seperti Vitamin D dan kalsium.

Anak-anak seharusnya minum-minuman berkalsium 1300 Mg/hari.

Baca juga: Vitamin D Berfungsi Mempertahankan Kalsium di Tubuh, Dokter Ingatkan untuk Konsumsi sesuai Anjuran

Terakhir adalah lemak, jangan sampai anak terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung lemak.

Memperhatikan Masa Pubertas Anak

Ilustrasi masa pubertas yang dialami para remaja
Ilustrasi masa pubertas yang dialami para remaja (Pixabay)

Orangtua perlu memperhatikan masa pubertas pada anak.

3 dari 4 halaman

Pada anak perempuan, pubertas diharapkan muncul pada usia 8 sampai 13 tahun.

Sementara anak laki-laki, pada usia 9 sampai 14 tahun.

Baca juga: Psikolog Octa Reni: Komunikasi dan Memahami Kepribadian Remaja dapat Membantu Mengatasi Masalahnya

"Jadi di usia itu seharusnya muncul, perlu kita tunggu," pesan Nanis.

Nanis menambahkan, pada masa ini pertumbuhan anak terjadi secara maksimal.

Fase pertumbuhan pada anak terbagi menjadi 3 fase. Yaitu:

1. Fase Bayi

Ilustrasi pemeriksaan bayi.
Ilustrasi pemeriksaan bayi. (Grid.ID)

Tumbuh di antara usia 1 hingga 2 tahun.

Pada tahun pertama tumbuh 25 cm, tahun kedua 13 cm.

2. Fase Anak

Hingga kemudian pada tahun-tahun berikutnya, akan tumbuh 5-6 cm.

Baca juga: Tenaga Pendidik Perlu Melatih Mental Remaja untuk Menghentikan Body Shaming di Lingkungan Sekolah

4 dari 4 halaman

3. Fase Pubertas

Memasuki masa pubertas, pertumbuhan akan kembali mengalami kenaikan.

Penambahan ini akan sangat cepat terjadi.

Ilustrasi tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak
Ilustrasi tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak (kompas.com)

Selama masa pubertas pada anak perempuan, terjadi penambahan antara 17-20 cm.

Sementara pada anak laki-laki akan lebih banyak, yaitu 20-24 cm.

Baca juga: Siklus Menstruasi Teratur pada Usia yang Tidak Muda Menandakan Sel Telur Masih Berfungsi

Kondisi tersebut dipicu akibat hormon seks ekstrogen dan testosteron.

"Biasanya pada anak perempuan cepat sekali tinggi pada saat kecil daripada anak laki-laki. Nanti pada saat akhir SMP kelas 3 baru tingginya pesat," papar Nanis.

Tanda-tanda Anak Memasuki Masa Pubertas

Nanis menjelaskan tanda-tanda awal seorang anak telah memasuki masa pubertas.

Tentunya tanda-tanda tersebut antara perempuan dan laki-laki berbeda.

Ilustrasi anak yang sedang belajar bersama
Ilustrasi anak yang sedang belajar bersama (edukasi.kompas.com)

Pada perempuan, pubertas ditandai dengan tumbuhnya payudara yang kemudian akan diikuti dengan pacu tumbuh.

Sementara pada anak laki-laki, ditandai dengan buah pelir menjadi membesar.

Untuk hal ini akan sulit dilihat, tetapi bisa dipastikan dengan melihat tanda fisik lainnya.

Baca juga: Psikolog Irma Gustiana Jelaskan Gangguan ADHD, Lebih Banyak Terjadi pada Anak Laki-laki

Di antaranya seperti:

- Tumbuhnya kumis

- Tumbuh jenggot

Ilustrasi - Anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas
Ilustrasi - Anak perempuan dan laki-laki yang mengalami pubertas (Tribun Kesehatan)

- Perubahan suara

- dan Body building yang terlihat lebih maskulin.

Nanis menyebut, sebelum tanda diatas terlihat, 6 bulan sebelumnya ukuran buah pelir sudah mulai membesar.

Baca juga: dr. Ari Ayat Sp.OG Beberkan Tindakan yang Bisa Mengatasi Nyeri Pinggang saat Menstruasi

Namun untuk mengetahui hal ini perlu pemeriksaan dan anak yang akan merasakan sendiri perubahan pada area genitalianya.

Menstruasi dan Mimpi Basah Terjadi di Akhir

Seringkali masyarakat beranggapan bahwa tanda menstruasi diindikasikan dengan adanya menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.

Rupanya hal tersebut tidak benar. Nanis justru menyebut, bahwa menstruasi dan mimpi basah justru muncul pada tahap akhir dari masa pubertas.

ilustrasi siklus menstruasi
ilustrasi siklus menstruasi (health.grid.id)

Baca juga: Penyebab Kista Endometriosis Bisa Dipengaruhi oleh Faktor Genetik, Imunologis, dan Menstruasi

"Justru itu di akhir, menstruasi itu muncul setelah 2 atau 3 tahun timbulnya payudara," ucap Nanis.

Sebelum payudara muncul, akan tumbuh bulu ketiak dan bulu di kemaluan.

Hingga 2 atau 3 tahun berikutnya, akan timbul menstruasi.

Baca juga: Menstruasi Dua Kali dalam Satu Bulan, Apakah Normal? Begini Kata dr. Henry Jerikho Maruli, Sp.OG

Tidak jauh berbeda dengan perempuan, pada laki-laki akan ditandai terlebih dahulu dengan ukuran buah pelir yang membesar.

Hingga kemudian timbul bulu kemaluan dan ketiak.

Ilustrasi alat reproduksi pria
Ilustrasi alat reproduksi pria (Pixabay)

Berikutnya selang 2 hingga 4 tahun, baru muncul sperma.

Baca juga: Inilah Syarat Sebelum Melakukan Pemeriksaan Sperma, Simak Penjelasan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Andi Nanis Sacharina Marzuki
ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV (30/3/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comNutrisiGizi anakPubertasPubertas pada AnakMasa puberDr. dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki Sp.A (K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved