TRIBUNHEALTH.COM - Seorang praktisi kesehatan, Laura Harker, berbicara mengenai kanker kulit.
Kepada Express.co.uk, dia mengatakan kanker kulit bisa dialami oleh siapa saja.
"Penting untuk mengatakan bahwa kanker kulit dapat menyerang siapa saja."
Namun, mereka yang memiliki riwayat terbakar sinar matahari, pengguna kursi berjemur, dan mereka yang memiliki bintik dan tahi lalat memiliki risiko lebih tinggi terkena melanoma.
"Oleh karena itu, orang-orang ini perlu ekstra waspada saat memeriksa kulit, tahi lalat, dan lesi kulit mereka," kata Harker dilansir TribunHealth.com dari Express, Sabtu (12/2/2022).
Di wajah, tiap orang perlu mewaspadai karsinoma sel basal (BCC) dan karsinoma sel skuamosa (SCC).
Baca juga: Berikut Ini Tahapan Penyebaran pada Kanker Kulit, Simak Ulasan dr. Desidera Husadani
Baca juga: Berikut Ini Komplikasi yang Dapat Terjadi Akibat Kanker Kulit Melanoma, Begini Kata dr. Desidera

"BCC dapat memvisualisasikan dirinya sebagai benjolan merah keras yang dapat terlihat cekung di tengahnya," katanya.
Jenis ini juga dapat muncul sebagai "bintik merah datar yang bersisik dan berkerak", atau "bekas luka pucat yang tidak sembuh-sembuh atau benjolan halus dan putih seperti mutiara pada kulit".
"BCC juga mungkin terasa gatal dan berdarah dan mengembangkan kerak atau keropeng yang tidak sepenuhnya sembuh," tambah Harker.
Sementara itu, SCC "juga dapat muncul sebagai koreng, terlihat merah muda atau merah, menonjol, terasa lembut saat disentuh, dapat terlihat bersisik atau kadang berdarah".
Praktisi kanker kulit itu mendesak siapa pun yang melihat gejala tersebut di wajah mereka harus berbicara dengan seorang profesional sesegera mungkin.
“Ditangkap sejak dini, kanker kulit mudah diobati tetapi (jika) dibiarkan terlambat, bisa berakibat fatal,” dia mengingatkan.
Bisa diantisipasi

Baca juga: Jenis dan Gejala Kanker Kulit, Melanoma Termasuk yang Paling Berbahaya
Baca juga: Apakah Pakai Sunblock Sudah Pasti Terhindar dari Kanker Kulit Dok?
Karena wajah paling sering terkena sinar matahari, penggunaan SPF harian dianjurkan – terlepas dari cuaca.
"Kita harus menggunakan SPF minimal faktor 30 dengan peringkat UVA bintang empat atau lima," kata Harker.
“Jangan lupa aplikasikan juga ke telinga dan pastikan tabir surya dioleskan ke seluruh wajah – jangan hanya fokus di satu area saja.”
Selain lesi kulit, tiap orang harus waspada terhadap tahi lalat baru atau yang sedang berkembang.
Tahi lalat kita berubah sangat lambat sehingga setiap perubahan akan sulit untuk diperhatikan, kata Harker.
"Oleh karena itu, jika menemukan beberapa perbedaan, ini adalah tanda peringatan pertama yang baik untuk memeriksakan area kulit ini."
Pengenalan gejala

Baca juga: Berbagai Jenis Kanker Kulit dan Gejalanya, Simak Ulasan dari dr. Desidera Husadani
Baca juga: Perlu Tahu, Melanoma: Kanker Kulit yang Memiliki Dampak Fatal bagi Kesehatan
Tanda peringatan dini lainnya dari kanker kulit adalah apa yang dikenal sebagai "itik jelek".
Harker menjelaskan: "Ini adalah ketika tahi lalat, noda atau lesi kulit terlihat berbeda dari tahi lalat lain atau noda di sekitarnya dan menonjol dari tahi lalat lainnya.
"Itu bisa menonjol, keluar atau sakit, warnanya bervariasi atau memiliki tepi asimetris."
Ikuti aturan ABCDE untuk mengidentifikasi tahi lalat kanker.
- A – Asimetri: Carilah tahi lalat yang bentuknya tidak simetris, di mana satu setengah dari tahi lalat tidak seperti yang lain.
- B – Border/Perbatasan: Apakah tahi lalat memiliki batas yang tidak beraturan? Apakah itu bergigi, bergerigi atau tidak jelas?
- C – Color/Warna dan Perbandingan: Apakah tahi lalat memiliki lebih dari satu warna dan apakah tahi lalat terlihat berbeda dengan tahi lalat Anda yang lain?
- D – Diameter: Periksa diameter tahi lalat untuk melihat apakah lebih besar dari 7mm (kira-kira seukuran ujung pensil).
- E – Evolving/Berkembang: Apakah tahi lalat berkembang atau berubah ukuran, bentuk atau warna?
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)