TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia adalah suatu radang yang terjadi pada otot-otot paru.
Kondisi ini terjadi karena beberapa faktor penyebab.
Salah satunya Pneumonia yang disebabkan oleh jamur.
Baca juga: dr. Ginanjar Sebut untuk Mengetahui Kondisi Sehat atau Tidaknya Paru-paru Diperlukan Pemeriksaan
Jenis Pneumonia satu ini agak berbeda dengan beberapa jenis Pneumonia yang lain.
Karena pasien yang menderita Pneumonia yang diakibatkan oleh jamur, sering tidak menunjukkan gejala.
"Pasien yang menderita Pneumonia akibat jamur, banyak yang tidak bergejala," ungkap Pad dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Terlebih Pneumonia jenis jamur tidak seganas dengan jenis lainnya.
Baca juga: Benarkah Kelainan Tulang Belakang Tidak Bisa Sembuh Total? Ini Kata dr. Nilla Mayasari Sp.KFR-K
Biasanya pasien dengan Pneumonia yang diakibatkan oleh jamur hanya mengalami gejala batuk hingga batuk berdarah.
Namun pada hasil laboratorium, angka peningkatan dari sel darah putih (Leukosit) yang dimiliki rendah.
Berbeda dengan Pneumonia akibat bakteri yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih.
Lebih lanjut, dokter biasanya melakukan pemeriksaan yang berbeda kepada pasien yang menderita Pneumonia akibat jamur.
Baca juga: Mengapa Penderita Pneumonia Kesulitan Bernapas? Begini Penjelasan dr. Muhammad Fiarry Fikaris
"Biasanya kita harus memeriksa dahaknya secara khusus," ucap Pad.
Penyebab Pneumonia
Terdapat 3 faktor penyebab Pneumonia. Di antaranya adalah:
- Bakteri
- Jamur
- dan virus (Covid-19).
Untuk membedakan gejala akibat faktor penyebabnya, pasien perlu melakukan pemeriksaan laboratorium.
Secara umum gejala yang diderita pasien hampir sama. Seperti:
Baca juga: Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A (K) Ungkap Alasan Terjadinya Batuk Meskipun Sudah Negatif Covid-19
- Batuk
- Panas
- Sesak napas
- Dahak berwarna
- dan lain sebagainya.
"Meski gejalanya hampir sama, untuk memastikan penyebabnya harus melalui pemeriksaan laboratorium," ujar Pad.
Baca juga: Bahaya Melakukan Tes Swab Mandiri, Simak Pesan dari dr. Hemastia Manuhara Harbai, Sp. THT-KL
Cara lain juga bisa dilakukan dengan melalui:
- Rapid tes antigen (akurasi kurang dari 50 %)
- Swab antigen (akurasi sekitar 50 %)
- dan swab PCR (akurasi sekitar 90 %)
Bila sudah ditentukan hasilnya, maka terapi akan menyesuaikan dengan faktor penyebabnya.
Penanganan Pneumonia
Karena penyakit ini bisa terjadi akibat 3 faktor penyebab, maka penanganan yang akan diberikan berbeda satu sama lain.
Meskipun seringkali suatu kondisi yang memiliki gejala yang sama dapat mendapatkan penanganan yang sama.
Namun secara etiologi yang disesuaikan dengan masing-masing penyebab, penanganan yang diberikan tentu berbeda.
Bila pasien menderita Pneumonia akibat bakteri, dokter hanya memberikan antibiotik saja.
Sementara bila diakibatkan oleh virus, maka pasien akan mendapatkan pengobatan dari antivirus dan antibiotik.
Begitu pula dengan Pneumonia akibat jamur, maka pasien pasien akan memberikan pengobatan berupa anti jamur.
Baca juga: Berikut Serangkaian Pemeriksaan Saraf Kejepit Menurut dr. Ermawati Sudarsono, Sp.N
Namun untuk keadaan pandemi seperti ini, diagnosa pertama kali mengenai tanda Pneumonia, harus diduga sebagai virus alias tanda Covid-19.
"Jadi kita harus waspada, ketika mendapatkan diagnosa Pneumonia maka penyebab pertama yang harus kita duga adalah Pneumonia karena virus Covid-19," tegas Pad.
Selanjutnya pasien baru mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Namun jika dipastikan bahwa pasien tidak menderita Pneumonia akibat virus, maka penanganan akan disesuikan dengan penyebabnya.
"Dari hasil pemeriksaan virusnya negatif, maka tentunya kita tidak akan memberikan obat anti virus," sambung Pad.
Masa Pengobatan
Lama pengobatan pada pasien yang menderita Pneumonia akibat virus Covid-19, menunggu hingga hasil pemeriksaan pasien negatif.
Sehingga selama pengobatan, selain pasien mendapatkan obat anti virus juga perlu melakukan isolasi mandiri.
Sehingga pengobatan Penumonia akibat virus membutuhkan masa pengobatan yang lebih lama.
Bila dibandingkan dengan penyebab Pneumonia dengan jenis lainnya.
Berbeda dengan masa pengobatan pada Pneumonia akibat jamur dan bakteri yang cukup memperhatikan gejala klinisnya.
Bila seiring berjalannya waktu gejala klinis pasien membaik, maka dokter akan memberikan evaluasi.
Baca juga: Ketentuan Isolasi Mandiri pada Pasien yang Terkonfirmasi Positif Omicron
Evaluasi akan terus diberikan sampai hasil laboratorium menyatakan kondisi pasien kembali normal.
Penjelasan dr. Pad Dilangga, Sp.P ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video, (20/1/2021)
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)