TRIBUNHEALTH.COM - Vaksin Merah Putih mulai memasuki tahapan uji klinis.
Vaksin besutan Universitas Airlangga, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo itu telah dilakukan uji klinis tahap pertama pada, Rabu (9/2).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin merah putih diproyeksikan selain sebagai booster dan vaksin anak, juga sebagai vaksin donasi internasional.
Baca juga: Meski Sudah 3 Kali Divaksin, Penderita Kanker Darah Tak Cukup Terlindungi dari Varian Omicron
Diharapkan vaksin merah putih dapat menembus negara dengan populasi agama islam.
"Presiden bersedia menggunakan ini sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan," kata Menkes dilansir Tribunhealth.com dari situs resmi sehatnegeriku.kemkes.go.id.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Menkes Budi menegaskan setelah proses uji klinik, vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin menempuh proses registrasi skala global.
"Sebelum diedarkan secara internasional, vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu melakukan proses registrasi di World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Fokus Vaksinasi Booster Menggunakan AstraZeneca pada 3 Bulan Pertama
Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Moh. Nasih mengatakan bahwa vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dengan bersertifikat halal.
Pihaknya berharap kehadiran vaksin merah putih benar-benar menjadi solusi dari pandemi COVID-19.

"Vaksin ini akan menjadi vaksin COVID-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026," tutur Prof. Nasih.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan dukungannya tentang percepatan uji klinis vaksin Merah Putih dari fase pertama hingga ketiga.
Baca juga: Waspada Omicron, Jubir Vaksinasi Covid-19 Imbau Pasien Positif Tanpa Gejala Isoman Di Rumah
"Kami bangga dengan Unair yang punya komitmen kuat memberikan persembahan terbaik bagi negeri," ucapnya.
Sebelumnya, perjalanan panjang vaksin Merah Putih dimulai dari proses animal trial pada awal hingga pertengahan tahun 2021.
Selanjutnya, proses uji pra-klinik macaca (monyet) komorbid dan dewasa tua pada bulan Juli dan Agustus 2021.

Baca juga: Setelah Vaksin, Apakah Bisa Donor Darah? Begini Jawaban dari dr. Linda Lukitari Waseso
Uji pra-klinik macaca dewasa, muda, dan remaja pada September 2021 dan Uji pra-klinik macaca anak dan bunting pada Oktober 2021.
Selanjutnya, pada bulan November 2021 bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Airlangga, Prof. Dr. Moh. Nasih menyerahkan bibit vaksin Merah Putih kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk proses penyelesaian vaksin Merah Putih.
Baca juga: dr. Reisa Broto Asmoro Paparkan Serba-serbi Vaksin Booster yang Perlu Diketahui
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)