Breaking News:

Jangan Berkecil Hati, Berbagai Terapi yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Masalah Infertilitas

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai terapi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah infertilitas.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi pasangan suami istri yang memiliki masalah infertilitas-simak penjelasan dokter mengenai terapi yang bisa dilakukan dalam mengatasi masalah infertilitas. 

TRIBUNHEALTH.COM - Infertilitas merupakan suatu kondisi ketidakmampuan pasangan usia subur untuk hamil atau mempertahankan kehamilannya.

Kondisi ini terjadi apabila setelah 1 tahun mencoba bersenggama secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi.

Namun demikian, seseorang yang dinyatakan memiliki masalah infertilitas tidak menutup kemungkinan untuk mempunyai anak.

Baca juga: Mengetahui Waktu Ovulasi Wanita, Bisa Bantu Tentukan Masa Subur bagi Pasangan yang Ingin Hamil

Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya.

"Selama masih berusaha untuk memperbaiki masalah yang dialami, maka akan terdapat kemungkinan besar untuk hamil dan memiliki anak," ungkap Dinda dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ilustrasi pasangan yang mempersiapkan kehamilan
Ilustrasi pasangan yang bahagia karena akan memiliki anak (freepik.com)

Untuk menangani berbagai masalah infertilitas, dokter akan memberikan sejumlah terapi.

Terapi yang diberikan akan disesuaikan dengan masalah yang dialami pasien.

Baca juga: Segudang Manfaat Prenatal Yoga, Membantu Ibu Hamil Siap Secara Fisik dan Mental Saat Persalinan

Misalnya Sindrom Polikistik Ovarium. Adalah kondisi yang menunjukkan bahwa tidak terdapat sel telur yang optimal untuk dibuahi.

"Jadi ukurannya kecil-kecil," imbuhnya.

Ilustrasi pemeriksaan ibu hamil oleh dokter kandungan
Ilustrasi pemeriksaan oleh dokter  (kompas.com)

Dalam penanganannya, dokter akan menstabilkan hormon dan memberikan obat untuk membesarkan sel telur.

2 dari 4 halaman

Selanjutnya, masalah lain yang kerap ditemui adalah Endometriosis.

Baca juga: dr. Ari Ayat Paparkan Beberapa Faktor yang Menyebabkan Keguguran Saat Hamil Muda

Adalah jaringan di badan rahim yang bisa menyebar ke seluruh organ reproduksi perempuan.

Keadaan ini bisa menyebabkan perlengkatan.

Terapi yang diberikan bisa melalui obat atau tindakan operasi untuk dibersihkan, agar tidak terjadi perlengketan.

Ilustrasi obat
Ilustrasi obat (pixabay.com)

Oleh karena itu, dalam penanganan yang akan diberikan, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya.

"Jadi treatment sesuai dengan penyebabnya," sambung Dinda.

Persentase Infertilitas

Infertilitas ini bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki dengan persentase yang sama. Yaitu sama-sama 50 %.

Umumnya laki-laki yang mengalami infertilitas disebabkan oleh ketidaksuburan pada sperma.

Ilustrasi pasangan yang mengalami infertilitas
Ilustrasi pasangan yang mengalami infertilitas (Kompas.com)

"Jadi nanti dilihat dari analisa sperma lalau kita tegakkan diagnosis," jelas Dinda.

3 dari 4 halaman

Dari pemeriksaan sperma tersebut, dokter akan memantau:

Baca juga: Penyebab Hubungan Seksual Terasa Menyakitkan bagi Perempuan, Masih Bisa Sembuh Melalui Terapi

- Pergerakan sperma

- Bentuk sperma

- dan jumlah sperma.

Ilustrasi analisis sperma pria
Ilustrasi analisis sperma pria (Tribunnews.com)

Ketiga hal di atas harus dalam kondisi baik untuk bisa disimpulkan sebagai sperma yang normal.

Sementara pada perempuan, jauh lebih kompleks.

Baca juga: Tidak Sama, Ini Perbedaan Air Mani dan Sperma , Simak Ulasan dr. Rahmawati Thamrin, Sp.And

Karena organ genital wanita ada dari:

- Indung telur

- Saluran telur

- Badan rahim

Ilustrasi rahim wanita
Ilustrasi rahim wanita (sains.kompas.com)
4 dari 4 halaman

- Mulut rahim

- dan vagina.

Masing-masing organ di atas dapat menyebabkan berbagai gangguan.

Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga Sebut Vaginismus Termasuk Kelainan Psikologis Bermanifestasi di Otot Vagina

Salah satu contohnya adalah masalah pada indung telur, terdapat kista.

Kemudian pada saluran telur, bisa terjadi perlengketan atau sumbatan.

Ilustrasi penyakit kista pada ovarium
Ilustrasi penyakit kista pada ovarium (Tribunnews.com)

Lalu pada badan rahim bisa menimbulkan masalah berupa mioma atau polip.

Baca juga: Mungkinkah Mioma Uteri Menyebabkan Kemandulan? Begini Ulasan Dokter Kandungan

"Sehingga masing-masing bisa menyebabkan ketidaksuburan."

"Maka dibutuhkan pemeriksaan satu-persatu, harus detail" imbuh Dinda.

Usia Kesuburan Wanita Menurun

Kesuburan adalah suatu indikator penting untuk menentukan seseorang dapat mempunyai anak.

Karena itu, banyak orang yang berusaha untuk meningkatkan kesuburannya.

Terutama pada pasangan yang akan atau baru saja menikah.

ilustrasi pasangan suami istri
ilustrasi pasangan suami istri (Kompas.com)

Namun diketahui, usia kesuburan pada seorang wanita akan mengalami penurunan.

Dinda menyebut usia kesuburan pada seorang wanita menurun pada usia 37 tahun.

Hal ini bisa dilihat dari kualitas sel telur.

Baca juga: Klamidia Termasuk Penyakit Menular Seksual, Gejalanya Nyeri dan Keluar Cairan dari Organ Vital

"Secara penelitian menyebutkan 37 tahun kualitas sel telur sudah mulai turun," ungkapnya.

Berbeda dengan laki-laki yang tidak memiliki batas usia kesuburan.

ilustrasi pasangan suami istri
Ilustrasi pasangan suami istri (Kompas.com)

Oleh karena itu jika ingin memiliki anak, sebaiknya saat kualitas sel telur dalam kondisi yang sangat bagus. Yaitu sebelum 37 tahun.

Namun bukan berarti setelah usia 37 tahun seorang perempuan akan sulit hamil.

"Jadi kita harus tahu kualitas sel telur, nanti akan menentukan kualitas si embrio atau janin," tutupnya.

Baca juga: dr. Ari Ayat Santiko, Sp. OG: Perhatikan 3 Hal ini untuk Menjaga Kesehatan Ibu Hamil dan Janinnya

Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dinda Derdameisya ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Sabtu (27/3/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comTerapiinfertilitasKesuburankesehatan seksualKehamilandr. Dinda DerdameisyaDokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved