TRIBUNHEALTH.COM - Makan buah secara luas dianjurkan untuk mengobati kolesterol tinggi karena mengandung serat larut tingkat tinggi, yang mengikat molekul lemak di saluran pencernaan dan menyeretnya keluar dari tubuh.
Tetapi buah-buahan mengandung jumlah fruktosa yang bervariasi.
Fruktosa, yang dua kali lebih manis dari glukosa, banyak ditemukan dalam buah-buahan kering.
“Saat Anda mengeringkan buah, Anda memusatkan semua nutrisinya ke dalam paket yang lebih kecil," catat WebMD, diberitakan Express.co.uk, Kamis (3/2/2022).
Baca juga: Stroberi Termasuk Buah yang Punya Banyak Serat, Cocok untuk Orang yang Turunkan Berat Badan
Baca juga: 11 Buah Manis tapi Rendah Gula, Cocok untuk Penderita Diabetes

“Itu berarti Anda makan lebih sedikit buah kering berdasarkan beratnya untuk mencapai ambang kalori yang sama dengan buah segar."
“Meskipun buah kering tinggi serat, kandungan gulanya yang tinggi sebenarnya dapat menyebabkan penambahan berat badan.”
Untuk itu, orang yang memiliki trigliserida tinggi disarankan untuk membatasi asupan fruktosa tidak lebih dari 50 hingga 100 gram per hari.
Dalam sebuah penelitian, peneliti yang menyelidiki efek buah kering pada kadar gula darah menemukan kadar kolesterol LDL meningkat setelah konsumsi camilan itu.

Baca juga: Tak Hanya Mempengaruhi Dinding Pembuluh Darah, Kolesterol Mampu Merubah Struktur Pembuluh Darah
Baca juga: Kolesterol Sebabkan Klaudikasio Intermiten, Kaki Nyeri saat Aktivitas dan Sembuh ketika Istirahat
Temuan yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2020 menunjukkan bahwa efek buah kering pada kesehatan kardio-metabolik tidak didokumentasikan dengan baik.
Para peneliti melakukan percobaan pada 55 orang dewasa dengan BMI tinggi dan setidaknya satu faktor risiko tambahan untuk penyakit kardio-metabolik.
“Dibandingkan dengan kontrol, buah kering rata-rata mengalami peningkatan glukosa puasa," catat penelitian itu.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)