Breaking News:

Cabut Gigi saat Hamil, Apakah Ada Risikonya? Ini Kata drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)

Berikut ini simak tanggapan dokter gigi mengenai ibu hamil yang akan melakukan tindakan pencabutan gigi.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
pixabay.com
Ilustrasi ibu hamil yang memeriksakan gigi ke dokter gigi. 

TRIBUNHEALTH.COM - Mencabut gigi adalah suatu tindakan yang diberikan kepada pasien yang mengalami masalah gigi yang sudah sulit untuk ditangani.

Kondisi ini bisa berlaku pada siapa saja dengan berbagai indikasi.

Namun karena pada beberapa kasus, cabut gigi diindikasikan pada seorang wanita yang sedang hamil.

Baca juga: Penderita Penyakit Sistemik Disarankan Konsultasi dengan Dokter sebelum Melakukan Cabut Gigi

Apakah tindakan ini bisa menimbulkan risiko?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) memberikan penjelasannya.

Profil drg. Andi Tajrin , MKes, Sp.BM (K)
Profil drg. Andi Tajrin , MKes, Sp.BM (K) (Dok. Pribadi drg Tajrin untuk TribunHealth.com)

Tajrin menyebut tindakan pencabutan gigi diberikan pada ibu hamil yang memiliki kondisi darurat.

Namun apabila tidak memasuki kondisi tersebut, maka tindakan pencabutan gigi akan ditunda. Terutama pada usia kandungan trimester pertama.

Baca juga: dr. Ari Ayat Paparkan Beberapa Faktor yang Menyebabkan Keguguran Saat Hamil Muda

"Kalau tidak emergency atau tidak ada hal-hal yang mendesek, maka pencabutan gigi ditunda pada saat trimester pertama," ucap Tajrin.

Mengingat jika terus dilakukan, bisa mempengaruhi kondisi janin.

Ilustrasi ibu hamil yang sedang mencoba berinteraksi dengan janin
Ilustrasi ibu hamil yang sedang mencoba berinteraksi dengan janin (manado.tribunnews.com)

Kondisi yang bisa terjadi adalah gigi anak menjadi coklat dan anak emiliki kondisi celah bibir dan langit-langit.

2 dari 4 halaman

Tajrin menyebut, kondisi di atas terjadi juga turut dipengaruhi oleh proses anastesi atau obat-obat yang dikonsumsi.

Baca juga: Cegah Karies Susu Botol yang Berisiko Sebabkan Malnutrisi pada Anak, Ini Pesan Dokter Gigi

Pasalnya di Indonesia hampir setiap tindakan pencabutan gigi menganjurkan pasien untuk mengonsumsi obat-obatan. Baik obat anti sakit maupun obat antibiotik.

Pemeriksaan Gigi

Ilustrasi ibu hamil yang berkunjung ke dokter gigi
Ilustrasi ibu hamil yang berkunjung ke dokter gigi (grid.id)

Oleh karena itu ia menghimbau kepada para wanita untuk mengecek kondisi gigi sebelum hamil.

"Sebelum hamil yang ada karang giginya, sisa akarnya, gigi berlubang, itu diselesaikan," pesan Tajrin.

Baca juga: Sariawan Tak Kunjung Sembuh bisa Jadi Tanda Kanker Mulut, Segera Kontrol Dokter Gigi

Karena ketika seorang wanita yang mengalami gigi berlubang bisa merasakan kesakitan pada saat hamil.

Hal ini biasa terjadi karena berhubungan dengan hormon.

Indikasi Cabut Gigi

Ilustrasi dokter gigi
Ilustrasi dokter gigi (Freepik.com)

Berikut ini sejumlah indikasi pada seorang pasien yang dianjurkan untuk melakukan tindakan cabut gigi.

Di antaranya:

Baca juga: Kebersihan Lidah yang Sering Diabaikan Menjadi Pemicu Terjadinya Bau Mulut

3 dari 4 halaman

1. Gigi berlubang

Gigi berlubang yang tidak bisa diberikan penambalan memiliki indikasi untuk dicabut.

2. Terdapat penyakit periodontal (penyakit pendukung gigi)

Ilustrasi alami penyakit periodontal
Ilustrasi alami penyakit periodontal (pixabay.com)

Kondisi ini terjadi karena banyaknya karang gigi hingga menyebabkan gigi menjadi goyang dan terlihat lebih panjang daripada sebelumnya.

3. Terdapat penyakit di daerah sekitar tulang pada ujung gigi

Kondisi yang terjadi misalnya:

- Kista

Baca juga: Apakah Anak-anak Boleh Menggunakan Tusuk Gigi? Begini Penjelasan drg. Anastasia

- Tumor

- dan kelainan lain yang menyebabkan gigi menjadi tidak sehat.

4. Kasus yang membutuhkan perawatan behel

Ilustrasi pemasangan behel gigi
Ilustrasi pemasangan behel gigi (Pexels.com)
4 dari 4 halaman

Seringkali sebelum melakukan perawatan ortodonti seperti pemasangan behel, pasien akan dianjurkan untuk melakukan tindakan pencabutan gigi.

Namun himbauan ini membutuhkan pertimbangan yang cukup matang dari seorang dokter gigi utamanya dokter spesialis ortodonti.

Baca juga: 3 Manfaat Perawatan Ortodonti, Termasuk Meratakan Gigi yang Berjejal

5. Trauma

Kejadian trauma atau benturan bisa menyebabkan gigi menjadi patah.

Gigi patah tidak bisa dibangun kembali, akibat mahkota gigi yang rusak atau gigi hanya bersisa akar.

6. Impaksi

Ilustrasi impaksi gigi
Ilustrasi impaksi gigi (tribunnews.com)

Gigi yang mengalami impaksi adalah istilah lain dari gigi bungsu yang miring di dalam rongga mulut.

Baca juga: Cara Menjaga Kebersihan Rongga Mulut dalam Mengatasi Bau Mulut, Simak Tips drg. Ari Wd Astuti

Penjelasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (28/12/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgigi berlubangkesehatan gigi dan mulutdrg. Andi Tajrin MKes Sp.BM (K)Andi TajrinCabut gigiHamil
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved