Breaking News:

drg. A. Tajrin, M.Kes Jelaskan Penanganan Jika Terjadi Kesalahan Saat Anestesi Sebelum Cabut Gigi

Menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K), kesalahan akibat anestesi dampaknya langsung terjadi.

lifestyle.kompas.com
Ilustrasi tindakan anestesi sebelum cabut gigi, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) sebut jika terjadi kesalahan menyebabkan kelopak mata tidak bisa menutup sesaat 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam masyarakat tindakan cabut gigi sering dianggap sebagai hal yang menakutkan.

Bahkan ada sebagian orang yang menganggap jika cabut gigi bisa menyebabkan mata buta.

Namun pernyataan ini dibantah oleh drg. Tajrin.

Menurut penuturan dokter, cabut gigi tidak akan menyebabkan mata buta.

Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 27 Januari 2022.

Baca juga: Sederet Tahap-tahap Perawatan Kulit Secara Sederhana yang Bisa Dilakukan di Rumah

ilustrasi tindakan anestesi sebelum cabut gigi, simak ulasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)
ilustrasi tindakan anestesi sebelum cabut gigi, simak ulasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) (freepik.com)

Tindakan yang bisa memengaruhi penglihatan adalah prosedur anestesi yang tidak tepat sebelum melakukan pencabutan gigi sehingga menyebabkan kelopak mata sulit menutup.

Akan tetapi kondisi ini akan pulih kembali setelah 2 hingga 3 jam.

Apabila suatu saat terjadi kesalahan pada saat anestesi maupun infeksi gigi yang berdampak pada mata, drg. Tajrin sarankan agar pasien maupun dokter tidak panik.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Beberkan Perbedaan Stroke Berdarah dan Stroke Tidak Berdarah

Biasanya kesalahan akibat anestesi dampaknya langsung terjadi.

Misalnya setelah anestesi sekitar 1 menit kemudian pasien langsung tidak bisa menutup kelopak mata dan memajukan bibirnya.

2 dari 3 halaman

Jika kondisi ini terjadi, maka dokter dan pasien harus tenang.

Dokter juga harus menjelaskan dengan baik kepada pasien, bahwa kondisi ini bisa terjadi akibat rembesan anestesi.

ilustrasi pencabutan gigi, menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) apabila terjadi kesalahan saat anestesi pasien dan dokter harus tenang
ilustrasi pencabutan gigi, menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) apabila terjadi kesalahan saat anestesi pasien dan dokter harus tenang (freepik.com)

Selain itu, mata juga harus ditutup dengan kain kassa yang lembab sehingga kornea pasien akan terlindungi.

Hal ini berfungsi untuk mengurangi penglihatan ganda dan melindungi kornea dari hembusan angin, binatang kecil maupun debu yang masuk ke mata.

Dokter menambahkan jika kondisi ini adalah hal yang biasa dan akan kembali normal.

Baca juga: Selain Perjalanan Acne, Paparan Sinar Matahari Mampu Menambah Resiko Terjadinya Bopeng

Biasanya dokter juga akan menyarankan pasien untuk tidur sehingga pada saat bangun matanya kembali berfungsi.

Sementara untuk tindakan pencabutan giginya sebaiknya tidak dilanjutkan.

Namun jika dalam 6 jam pengaruhnya masih terjadi maka sebaiknya kembali ke dokter gigi atau dilakukan tata laksana dengan dokter spesialis mata untuk melihat apa yang terjadi.

Profil drg. Andi Tajrin , MKes, Sp.BM (K)
Profil drg. Andi Tajrin , MKes, Sp.BM (K) (Dok. Pribadi drg Tajrin untuk TribunHealth.com)

Baca juga: dr. Putri Anitasari, Sp.KK Sarankan untuk Konsultasi dengan Dokter Sebelum Membeli Obat Anti Jamur

Penjelasan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Beauty Health edisi 27 Januari 2022.

(Tribunhealth.com/Dhianti)

3 dari 3 halaman

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comanestesiCabut gigiKebutaandrg. Andi Tajrin MKes Sp.BM (K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved