TRIBUNHEALTH.COM - Rekonstruksi rahang adalah suatu tindakan pembedahan yang diberikan untuk memperbaiki kelainan posisi rahang.
Untuk melakukan rekonstruksi ini, seorang pasien harus menjalankan serangkaian pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi pasien aman dan membuat hasil yang diinginkan menjadi maksimal.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati Sebut Jika Adanya Sisa Makanan Bisa Memicu Peradangan
Setelah menjalankan bedah rekonstruksi, pasien akan menjalankan masa pemulihan.
Lantas berapa lama pasa pemulihan pasca melakukan rekonstruksi rahang?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) memberikan penjelasannya.
Menurutnya masa pemulihan yang diperlukan adalah 4 hingga 6 minggu.
"Kalau pemulihan rata-rata setiap pasien itu 4 sampai 6 minggu," ungkap Tajrin.
Baca juga: Ketidakselarasan Rahang Bisa Picu Bau Mulut, Ini Alasannya menurut drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K)
Masa tersebut merupakan tenggang waktu yang dibutuhkan pasien untuk dapat menggunakan rahang yang dimiliki secara optimal.
Mengingat sesaat setelah dilakukan operasi, rahang telah difiksasi (dikunci).

Sehingga tidak bisa digunakan seperti sebelumnya. Misalnya dalam mengunyah dan berbicara.
"Jadi sesaat setelah operasi, rahang atas dan bawah itu kita fiksasi atau posisikan pada suatu tempat dan tidak bergerak," terangnya.
Modifikasi
Meski rahang perlu difiksasi pasca melakukan pembedahan, dokter akan memberikan cara lain agar pasien masih dapat mengonsumsi suatu makanan.
Yaitu dengan memberikan makanan berbentuk cair atau bertekstur lunak.

Hal ini biasanya sudah diinformasikan oleh dokter sebelum pasien menjalankan rekonstruksi rahang.
Bila berbagai anjuran dan peraturan dokter diikuti dengan baik, maka dalam kurun waktu maksimal 6 sampai 8 minggu, pasien akan dapat mengoptimalkan penggunaan rahangnya secara perlahan.
Namun waktu ini sangat bervariatif menyesuaikan dengan kondisi pasien.
Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes. Jelaskan Upaya yang Bisa Dilakukan Agar Kesehatan Rongga Mulut Terjaga
"Ada pasien yang semangat, manja, berat dan merasa sakit, jadi sangat tergantung," tambah Tajrin.
Efek Samping pasca Rekonstruksi Rahang
Berikut ini sejumlah risiko yang bisa terjadi pasca melakukan rekonstruksi rahang.
Antara lain:
1. Pembengkakan
Biasanya wajah pasien akan mengalami pembengkakan.
Untuk beberapa pasien yang belum bisa mentoleransi, akan merasa protes merasa wajahnya mirip seperti bola.

Namun tak perlu khawatir, efek samping ini akan berlangsung membaik selama kurang lebih 1 hingga 2 minggu.
"Jadi memang ada penatalaksanaanya," tambah Tajrin.
Baca juga: Mengapa Bleaching Bukan Tindakan yang Selesai Satu Kali Kedatangan? Berikut Alasan drg. Anastasia
2. Sensasi Bibir yang Berkurang
Pasca melakukan rekonstruksi rahang, pasien cenderung akan mengalami mati rasa pada area bibir.
Kondisi ini terjadi karena pengaruh dari luka atau beberapa saraf kecil yang terputus.

Hal ini juga akan berangsur membaik dalam kurun waktu beberapa minggu.
3. Pendarahan
Pendarahan yang terjadi pasca operasi rekonstruksi rahang adalah hal yang biasa alias tidak menunjukkan adanya suatu permasalahan.
Meski demikian, kondisi ini pun juga masih bisa diatasi oleh dokter yang menangani.
4. Cidera pada Gigi

Kategori efek samping yang paling berat terjadi pasca rekonstruksi rahang, ialah cidera pada gigi.
Oleh karena itu, dokter selalu berupaya selama tindakan rekonstruksi rahang tidak akan menciderai gigi geligi.
"Sehingga fungsi gigi geligi bisa kembali atau tidak terjadi cidera pada fungsinya," ucap Tajrin.
5. Tidak Boleh Makan Makanan Keras
Setelah melakukan tindakan rekonstruksi rahang, pasien dianjurkan untuk tidak mengonsumsi (mengunyah) makanan yang keras.
Pasien lebih dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang bertekstur lunak.
Penjelasan drg. A. Tajrin, M.Kes., Sp.BM (K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Kamis (6/1/2022).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)