TRIBUNHEALTH.COM - Vitamin B12 dibutuhkan untuk sintesis DNA, perkembangan saraf, dan fungsi sistem saraf.
Kekurangan vitamin esensial dapat menyebabkan gejala seperti penyakit sistem saraf demielinasi, demensia, penyakit kejiwaan, dan oklusi pembuluh darah.
Satu di antara tanda lain yang terungkap adalah adanya gejala sensorik dan nyeri non-spesifik, dilansir TribunHealth.com dari berita Express.co.uk, Sabtu (22/1/2022).
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Neurology, prevalensi defisiensi B12 pada pasien yang mengalami nyeri non-spesifik dan gejala sensorik lainnya dianalisis.
Penelitian ini melibatkan 70 pasien, 19 laki-laki dan 51 perempuan dengan rentang usia 10 – 91 tahun.
Baca juga: Penduduk Indonesia Masuk Negara Paling Rendah Kekurangan Vitamin D, Kenali 6 Faktor Penyebabnya
Baca juga: Vitamin C Memiliki Fungsi untuk Pembentukan Kolagen, R. Radyan Yaminar, S.Gz Jelaskan Fungsi Lainnya

Sebagian besar pasien memiliki gejala sensorik anggota badan (76 persen) dan nyeri tubuh yang samar-samar (82 persen).
Ditemukan bahwa ada prevalensi tinggi defisiensi vitamin B12 pada pasien dengan nyeri kronis yang tidak jelas dan gejala sensorik non-spesifik lainnya.
Gejala non-spesifik atau sindrom nyeri kronis ditemukan pada mereka yang menderita dengan kadar B12 rendah.
“Vitamin B12 adalah kekurangan nutrisi yang dapat diperbaiki, dan itu mungkin merupakan manifestasi awal,” catat penelitian tersebut.
"Ini harus diobati untuk mencegah perkembangan menjadi neuropati, mielopati, dan demensia," tambahnya.
Banyak orang tidak cukup mengkonsumsi vitamin B12 untuk memenuhi kebutuhan mereka, sementara yang lain tidak dapat menyerapnya dengan cukup, tidak peduli berapa banyak yang mereka konsumsi.
Baca juga: Dalam Mencerahkan Kulit, Lebih Efektif Mengonsumsi Glutathione atau Vitamin E? Begini Kata R. Radyan
Baca juga: Kekurangan Vitamin D Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular, Termasuk Stroke

Tubuh manusia membutuhkan vitamin B12 untuk membuat sel darah merah, saraf, DNA, dan menjalankan fungsi lainnya.
Kekurangan vitamin B12 relatif umum, terutama di kalangan orang tua.
Gejala umum lainnya dari defisiensi B12 meliputi:
- Kelelahan yang ekstrim (kelelahan)
- Kurang energi (letargi)
- sesak napas
- Merasa lemah
- Sakit kepala
- Kulit pucat
- Detak jantung terlihat (palpitasi)
- Mendengar suara yang berasal dari dalam tubuh, bukan dari sumber luar (tinnitus)
- Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.

Baca juga: Adakah Cara Menambah Berat Badan dengan Cepat bagi Penderita GERD? Begini Jawaban Ahli Gizi
Baca juga: Malnutrisi Bisa Sebabkan Berat Badan Turun Tanpa Disengaja, Waspada jika Disertai Gejala Berikut
Kekurangan vitamin B12 yang serius dapat diperbaiki dengan dua cara baik dengan suntikan vitamin B12 atau pil B12 dosis tinggi setiap hari.
Kekurangan B12 ringan dapat dikoreksi dengan multivitamin standar.
Namun penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan tindakan apa pun.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)