TRIBUNHEALTH.COM - Sariawan bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali pada bayi.
Satu di antara penyebabnya adalah masalah pada payudara ibu, sebagaimana dilansir TribunHealth.com dari NHS Inggris, Senin (24/1/2022).
Area puting payudara bisa saja tengah terinfeksi oleh jamur candida.
Jika hal ini terjadi, daerah puting akan tampak pecah-pecah dan rusak.
Akibatnya, bayi yang menyusui bisa tertular jamur tersebut.
Sebagai informasi, infeksi sariawan bisa terjadi setelah ibu atau bayi meminum antibiotik.
Baca juga: Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Tak Sarankan Ibu Hamil atau Menyusui Konsumsi Suplemen Pemutih
Baca juga: Menyusui Bermanfaat Bagi Ibu, Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Obat tersebut memungkinkan jumlah bateri baik dalam tubuh berkurang dan jamur candida berkembang menjadi sariawan.
Beberapa gejala yang bisa menjadi tanda sariawan pada payudara adalah sebagai berikut.
- Merasakan sakit pada satu atau kedua puting pada saat menyusui, dan tidak terasa ketika tidak menyusui
- Rasa sakit cukup parah, bisa berlangsung hingga satu jam setelah selesai menyusui.
Baca juga: Banyak yang Beranggapan bahwa Menyusui Sama dengan Diet, Berikut Ulasan Dr. dr. Tan Shot Yen
Baca juga: dr. Adityo Susilo Jelaskan Ibu Menyusui Tetap Boleh Berikan ASI saat Terkena Demam Berdarah

Kondisi tersebut bisa jadi bukan sariawan jika:
- Selalu mengalami rasa sakit saat menyusui
- Rasa sakit hanya terjadi pada salah satu puting payudara
- Demam
- Disertai bercak merah pada salah satu payudara
Sementara itu, bayi yang terkena sariawan akibat kondisi ini memiliki gejala antara lain:
- Bintik-bintik putih krem atau bercak-bercak di lidah, gusi, langit-langit mulut atau bagian dalam pipi. Jika bercak diseka dengan kain bersih, bercak tidak hilang
- Gelisah saat menyusui
- Ada lapisan putih di bibir
- Pada beberapa bayi, ruam popok yang tak kunjung hilang.