TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja menekankan pentingnya tidur nyaman.
Pasalnya kenyamanan adalah prinsip paling utama yang harus dirasakan sebelum tidur.
Terlepas dari pemilihan kasur atau bantal yang akan digunakan selama tidur.
Baca juga: Ketahui Pemeriksaan Tidur Polisomnografi untuk Atasi Sleep Apnea, Dijelaskan dr.Andreas Prasadja
Menurut Andreas, kenyamanan pada setiap orang ini sangat bervariatif.
Mengingat disesuaikan dengan selera masing-masing orang.
Untuk mendapatkan kenyamanan tersebut, dianjurkan untuk melakukan relaksasi.
Relaksasi juga bermanfaat untuk menjamin kualitas tidur yang lebih baik.
Gangguan Kualitas Tidur
Gangguan pada kualitas tidur acapkali tidak dirasakan oleh para penderitanya.
Namun penderita akan mengalami rasa kantuk yang berlebih pada saat pagi hari, setelah bangun tidur.
Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Tidur pada Lansia menurut Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja
Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya perlu untuk:
1. Percaya dengan pasangan
Mengingat hanya pasangan yang mengerti suara dengkuran, bukan penderita.
Sehingga perlu mendengarkan masukan dari keluarga atau pasangan.
2. Melakukan pemeriksaan
Ketika melakukan pemeriksaan dengan dokter, ceritakan kebiasaan tidur yang dialami selama ini.
Baca juga: dr. Andreas Prasadja Bagikan Tips Deteksi Sleep Apnea, Jangan Abaikan Dengkuran
Tips Mengurangi Mendengkur
Jika ingin mengurangi kebiasaan mendengkur, terdapat sejumlah tips yang bisa dilakukan.
Di antaranya:
Baca juga: dr. Hasan: Penurunan Berat Badan Secara Drastis Bisa Berisiko Menyebabkan Terbentuknya Batu Empedu
- Menjaga berat badan
- Posisi tidur diusahakan miring terlebih dahulu
- Jika sudah terlalu berat, posisi bisa berubah menjadi setengah duduk (sembari diganjal dengan bantal yang banyak).
Bila kemudian dicurigai menjadi mudah kantuk, memiliki darah tinggi, segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Baca juga: Konsumsi Buah dan Sayur Bisa Bantu Tingkatkan Kualitas Tidur
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (21/5/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)