Breaking News:

Jangan Abaikan Mendengkur, Ini Pesan Dokter terhadap Tanda Penyakit Sleep Apnea

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai tanda-tanda penyakit Sleep Apnea.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
Ilustrasi mendengkur karena alami sleep apnea-simak penjelasan dokter mengenai tanda-tanda penyakit Sleep Apnea. 

TRIBUNHEALTH.COM - Mendengkur adalah salah satu kebiasaan yang kerap dialami sebagian masyarakat.

Kondisi demikian kerap dianggap hal yang biasa.

Padahal, kebiasaan mendengkur saat tidur di malam hari bisa menunjukkan tanda seseorang telah mengalami Sleep Apnea.

Baca juga: Hubungan Sleep Apnea dan Covid-19, Simak Ulasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja

Oleh karena itu, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja, berpesan untuk tidak mengabaikannya.

"Jangan abaikan ada dengkuran, kalau sudah berkeluarga, pasangan bilang tidurnya ngorok, sudah percaya aja deh," ungkap Andreas dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ia menambahkan, teguran dari lingkungan adalah sebagai peringatan untuk diri sendiri.

Ilustrasi mendengkur
Ilustrasi mendengkur (kompas.com)

Mengingat mendengkur tidak bisa dirasakan oleh diri sendiri, kecuali orang lain yang mendengar.

Selanjutnya, curigai saat bangun tidur tubuh terasa tidak segar, padahal telah stirahat dalam waktu yang cukup.

Baca juga: Pengaruh Berat Badan pada Kondisi Sleep Apnea, Ini Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur

Kemudian memilih mengonsumsi kafein yang berlebih pada saat siang hari.

Tanda-tanda di atas perlu segera diwaspadai.

2 dari 4 halaman

Bila ditemukan, harap segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.

ilustrasi sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter
ilustrasi sepasang suami istri yang sedang berkonsultasi dengan dokter (pixabay.com)

"Mulai tanda-tanda, sebaiknya diperiksakan," pesan Andreas.

Terlebih bila sudah disertai dengan:

- Tekanan darah yang meningkat

- Gula darah meningkat

Baca juga: dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD Jelaskan Batas Gula Darah yang Aman, Tergantung pada Kondisi Pasien

- Kolesterol meningkat.

Sejumlah gejala penyerta di atas, sudah dianggap sebagai indikasi seseorang mengalami Sleep Apnea.

Faktor Keturunan

Andreas menerangkan, bahwa masyarakat Asia yang mengalami Sleep Apnea rata-rata disebabkan oleh faktor keturunan.

Kondisi ini berkaitan dengan ciri-ciri fisik masyarakat Asia yang berbeda dengan masyarakat Eropa.

Ilustrasi penderita sleep apnea
Ilustrasi penderita sleep apnea (grid.ID)
3 dari 4 halaman

Masyarakat Asia cenderung memiliki rahang kecil, sempit, dan Leher pendek.

Berbeda dengan masyarakat Eropa, yang mayoritas pasien Sleep Apnea disebabkan oleh kegemukan.

"Sehingga tidak perlu gemuk untuk menderita Sleep Apnea."

"Jadi rata-rata justru (masyarakat Indonesia alami Sleep Apnea) karena keturunan," tambah Andreas.

Baca juga: Mungkinkah Insomnia Memiliki Hubungan Erat dengan GERD? Simak Penjelasan dr. Hasan

Tergantung kondisi ini terjadi pada usia berapa dan seberapa parah.

Pasalnya terdapat beberapa faktor pendukung yang bisa memicu Sleep Apnea bertambah parah.

Di antaranya:

- Bertambahnya usia, maka akan semakin mudah lembek saluran napas

- Bertambahnya berat badan (gemuk)

Ilustrasi gemuk
Ilustrasi gemuk (Pixabay)

- serta gaya hidup yang tidak baik (merokok dan alkohol).

Baca juga: Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol Agar Filler Tahan Lama, Simak Ulasan dr. Caryn Miranda Saptari 

4 dari 4 halaman

Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Senin (1/3/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMendengkurSleep ApneaKualitas TidurAndreas PrasadjaDokter Praktisi Kesehatan Tidur
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved