TRIBUNHEALTH.COM – Gigi palsu biasanya dibutuhkan oleh orang yang berusia 60 tahun ke atas, karena umumnya di usia tersebut secara alami gigi tanggal dengan sendirinya.
Kendati demikian, gigi palsu juga dibutuhkan oleh anak-anak dan orang dewasa yang kehilangan gigi.
Sebelum melakukan pemasangan gigi palsu, pasien harus melakukan konsultasi dengan dokter gigi.
Baca juga: Insomnia Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Mental, Mulai dari Kecemasan hingga Depresi
Konsultasi tersebut bertujuan agar gigi palsu yang hendak dipasangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu.
Selain itu, perlunya dilakukan pemeriksaan sehingga dokter mengetahui riwayat medis pasien yang hendak melakukan pemasangan gigi palsu.

Untuk mengetahui terkait kesehatan gigi dan mulut, kita bisa bertanya lansung dengan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP merupakan Dokter Gigi di rumah sakit Undata.
Dimana beralamatkan di Jalan RE. Martadinata Kota Palu, Sulawesi Tengah, Telp/Fax: (0451) 4908020.
Baca juga: Jenis dan Penyebab Insomnia, Dapat Diakibatkan Kondisi Lain seperti Diabetes
Selain itu, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP juga membuka klinik di Apotek Amanda, Jalan Jati Baru, Kota Palu, Hp: 0813 4255 3555.
Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan gigi dan mulut sebagai berikut.

Pertanyaan:
Apakah terdapat kondisi medis tertentu yang tidak disarankan melakukan pemasangan gigi palsu dok?
Yuma, Tinggal di Ngawi.
Baca juga: Cegah Omicron Meluas, Pemerintah Buat Ketentuan WNA yang Bisa Memasuki Indonesia
Dokter Spesialis Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP Menjawab:
Pada umumnya hampir tidak ada kontra indikasi terhadap penyakit-penyakit tertentu, namun mungkin lebih spesifik terhadap pasien-pasien yang memiliki kebiasaan buruk.
Sehingga perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis gigi tiruannya.
Misalnya pasien yang pada saat tidur sering mengalami bruxism atau menggertakkan gigi saat tidur biasanya dokter sarankan untuk menggunakan jenis gigi tiruan cekatan.

Hal ini karena dikhawatirkan jika menggunakan gigi tiruan lepasan mudah lepas.
Selain itu, pada pasien yang memiliki riwayat epilepsi biasanya disarankan untuk menggunakan gigi tiruan cekatan.
Sementara pada kondisi penyakit tertentu atau penyakit sistemik, mungkin hanya persoalan pilihan yang tepat untuk gigi tiruan tersebut.
Baca juga: Berbagai Aktivitas Paling Berisiko Tertular Covid-19, Berbelanja hingga Gunakan Angkutan Umum
Pada pasien yang menderita diabetes kronis mungkin tidak dianjurkan menggunakan gigi tiruan jenis implant gigi.
Hal ini karena kontra indikasinya bisa tidak tepat.
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.