TRIBUNHEALTH.COM - Pasien yang mengalami covid-19 sangat beresiko mengalami malnutrisi.
Penjabaran secara luas dari malnutrisi adalah ketidakseimbangan antara asupan yang didapat dan energi yang dikeluarkan.
Bentuk dari malnutrisi bisa dari gizi kurang, gizi sangat kurang, dan gizi lebih bahkan obesitas.
Kita dapat mengetahui jika mengalami malnutrisi adalah dari pengurkuran yang bernama Indeks massa tubuh.
Dari hasil penghitungan indeks massa tubuh tersebut bisa dikategorikan.
Dari Kementrian kesehatan Indonesia, dalam kategori normal IMT harus 18,5-25, jika diatas angka 25 masih tergolong gizi lebih.
Baca juga: Prof. Dr. Apt. Zullies : Interaksi Obat Tidak Bisa Digeneralisir Pasti Berdampak Buruk
Apabila angka mencapai 27 keatas dikatakan obesitas, dan dibawah angka 18 termasuk gizi kurang.
Dapat diketahui bahwa pasien yang terpapar covid-19 pasti akan mengalami hilangnya indera pengecapan atau penciuman yang disebut dengan anosmia.
Selain anosmia, biasanya pasien yang terpapar covid-19 mengalami gejala mual atau muntah bahkan juga diare.
Jika pasien mengalami anosmia, maka tidak berselera untuk makan karena mengalami penurunan nafsu makan padahal tubuh sedang terjangkit virus.
Apabila tubuh tidak menerima asupan makanan, maka tubuh akan kesulitan untuk mempertahankan diri karena terinfeksi virus.
Baca juga: Tak Hanya Karena Kekurangan Gizi, Lingkungan Termasuk Faktor Penyebab Stunting
Dengan adanya asupan gizi yang kurang, maka bisa terjadi penurunan berat badan.
Tak hanya saat terpapar covid-19 saja, saat kita sakitpun sebenarnya kehilangan selera makan padahal tubuh memerlukan asupan gizi yang lebih dari biasanya.
Jika kondisi ini dibiarkan maka dapat menimbulkan malnutrisi atau gizi kurang.
R. Radyan menyampaikan bahwa pasien yang terpapar covid-19 lebih beresiko mengalami malnutrisi, tetapi lebih ke gizi kurang.
Kecuali pada pasien covid-19 yang sebelumnya memang sudah memiliki riwayat obesitas.
Baca juga: Tak Hanya Meningkatkan Percaya Diri, Gigi Palsu Memiliki Peran Menggantikan Fungsi Gigi Permanen
Tidak adanya asupan nutrisi, maka tubuh dalam mempertahankan diri akan mengambil energi dari simpanan tubuh kita.
Tetapi simpana energi pada tubuh tidak bisa terus menerus digunakan jika mengandalkan simpanan saja dan tetap harus mendapatkan asupan nutrisi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan R. Radyan Yaminar, S.Gz. Seorang ahli gizi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo. Sabtu (28/8/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)