TRIBUNHEALTH.COM - Gigi palsu atau biasa disebut dengan gigi tiruan, dari namanya saja sudah mengindikasikan jenis tiruan dari gigi permanen yang telah tanggal oleh satu dan lain hal.
Gigi palsu berfungsi untuk menggantikan fungsi dari gigi permanen.
Fungsi gigi permanen perlu digantikan karena pabila tidak digantikan, maka fungsi-fungsi gigi permanen yang hilang tersebut akan hilang dari pemilik raga.
Maka dari itu, idealnya gigi yang hilang idealnya digantikan oleh gigi palsu.
Gigi palsu ini seperti namanya, yang menggantikan fungsi gigi asli dimana perannya adalah sebagai:
- Membantu dalam proses mastikasi atau pengunyahan
Baca juga: Kulit Rusak Akibat Penggunaan Steroid Bisa Sembuh dengan Perawatan yang Tepat
Jika tidak ada gigi, proses pengunyahan tentu terganggu.
- Gigi berfungsi menjaga perototan ada di posisi ketegangan idealnya.
Bila gigi tidak ada, maka otot akan mengalami kondisi perubahan sehingga bisa mempengaruhi bentuk wajah.
Misalnya, kondisi gigi yang hilang hanya pada bagian tertentu di sisi kanan atau sisi kiri saja, maka bagian tersebut akan terlihat lebih kempot.
Apalagi bagi mereka yang kebetulan gigi sudah tidak ada semuanya, misal pada mereka oleh sutu hal yang harus dicabut atau rusak semua.
Sehingga tidak lagi bisa dipertahankan, maka diperlukan gigi palsu.
Baca juga: dr. Cristine Angelina: Selain Menghilangkan Kerutan, Botox Bisa untuk Mengecilkan Pori-pori
Apabila tidak menggunakan gigi palsu, maka tentu saja wajah akan sangat berubah.
Karena ukuran dimensi wajah seseorangpun akab berubah, terkait dengan estetika.
- Jika tidak menggunakan gigi palsu, maka apabila yang hilang adalah sebagian gigi dan kita tidak menggunakan penggantian gigi palsu.
Apabila yang hilang terletak pada rahang bawah, maka gigi rahang atas akan turun ke bawah.
Dikarenakan ada hukum gravitasi yang berlangsung pada gigi tersebut, sehingga gigi rahang atas akan turun ke bawah mengisi kekosongan.
Baca juga: Infeksi Jamur yang Tak Segera Diatasi Bisa Menyebabkan Kematian, Begini Ulasan dr. Halim Perdana
Gigi mengalami penurunan dikarenakan gigi pada tulamg rahang bukan menyatu, tetapi hanya dihubungkan oleh serabut-serabut periodonsium.
Sehingga apabila gigi tidak memiliki antagonis atau lawan pada area bawah, maka gigi atas akan turun ke bawah.
Turunnya gigi bisa memicu banyak sekali gangguan, salah satunya dalah kondisi senstif.
Karena akar gigi yang terbuka, kemudian makanan akan mudah menyelip.
Kemudian gigi tersebut akan turun terlalu jauh, sementara dukungan tulang penyangga kurang maka gigi bisa goyah dan pada akhirnya gigi tersebut bisa lepas.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter spesialis gigi. Jumat (19/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)