lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ada banyak klaim bahwa minum lebih banyak air dapat mengurangi berat badan dengan meningkatkan metabolisme dan menahan nafsu makan.
Menurut sebuah penelitian, minum lebih banyak air dari biasanya berkorelasi dengan penurunan berat badan dan skor komposisi tubuh, dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Senin (3/1/2022).
Tinjauan studi lain menemukan bahwa dehidrasi kronis dikaitkan dengan obesitas, diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular.
Periset dalam studi lain sebelumnya memperkirakan bahwa minum 68 ons (2 liter) dalam satu hari meningkatkan pengeluaran energi sekitar 23 kalori per hari karena respons termogenik, atau metabolisme yang lebih cepat.
Baca juga: Obesitas Menjadi Faktor Utama Tingginya Angka Diabetes pada Anak, Berikut Ulasan dr. Andi Nanis
Jumlah tersebut inkremental tetapi bisa bertambah seiring waktu.
Minum air sekitar setengah jam sebelum makan juga dapat mengurangi jumlah kalori yang akhirnya dikonsumsi.
Ini mungkin terjadi karena mudah bagi tubuh untuk salah mengira rasa haus dengan rasa lapar.
Satu studi menunjukkan bahwa orang yang minum 17 ons (500 mL) air sebelum makan kehilangan 44% lebih banyak berat badan selama 12 minggu, dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Baca juga: Gejala dan Tips NHS untuk Atasi Jet Lag, Perbanyak Minum Air Putih serta Hindari Kafein
Baca juga: Tak Perlu Terus-terusan Minum, Konsumsi Air Putih Bisa Disesuaikan Kebutuhan, Berikut Ini Acuannya
Secara keseluruhan, tampaknya minum air dalam jumlah yang cukup, terutama sebelum makan, dapat memberi dorongan dalam mengelola nafsu makan dan menjaga berat badan yang sehat, terutama bila dikombinasikan dengan rencana makan yang sehat.
Terlebih lagi, minum banyak air memiliki sejumlah manfaat kesehatan lainnya.
Tak perlu tunggu haus untuk minum
Menjaga keseimbangan air sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Untuk alasan ini, tubuh memiliki sistem yang canggih untuk mengontrol kapan dan berapa banyak minuman yang diperlukan.
Ketika kadar air total dalam tubuh berada di bawah tingkat tertentu, rasa haus akan muncul.
Kondisi ini diseimbangkan oleh mekanisme yang mirip dengan pernapasan — tidak perlu melibatkan pemikiran secara sadar.
Tubuh tahu bagaimana menyeimbangkan kadar airnya dan kapan memberi sinyal untuk minum lebih banyak.
Sementara rasa haus mungkin merupakan indikator dehidrasi yang dapat diandalkan, mengandalkan rasa haus mungkin tidak cukup untuk menunjang kesehatan atau kinerja olahraga yang optimal.
Pada saat rasa haus menyerang, seseorang mungkin sudah merasakan efek dari terlalu sedikit hidrasi seperti kelelahan atau sakit kepala.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)
