TRIBUNHEALTH.COM - Hepatitis adalah salah satu penyakit serius.
Seseorang yang telah terdiagnosis menderita penyakit Hepatitis, harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH memberikan penjelasan cara penanganan yang tepat bagi penderita hepatitis.
Baca juga: Waspada Gejala-gejala Hepatitis B, Penyakit yang Menyerang Organ Hati
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Kaka menuturkan penanganan pada penyakit hepatitis harus melalui pola hidup yang sehat.
Bila memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok, harus segera dihentikan.
Serta tak lupa untuk menghindari makanan yang berlemak.

Bila suatu waktu sudah terindikasi, maka dokter akan memberikan obat antivirus.
Sejumlah cara di atas harus dilakukan, terlebih pada pasien yang menderita Hepatitis B dan C.
Lantaran jenis hepatitis tersebut tergolong dengan kondisi yang kronis dan menetap pada liver.
Baca juga: Infeksi Virus Hepatitis Hingga Konsumsi Obat-obatan Bisa Sebabkan Liver Mengalami Gangguan
Sehingga bila daya tahan tubuh si pasien sedang menurun, berpotensi akan mengalami kekambuhan.
"Meskipun virusnya sudah dinyatakan undetected, tapi sebenarnya masih ada virusnya disitu."
"Nanti ketika daya tahan tubuh kita turun atau lemah, nah itu bisa keluar lagi," ujar Kaka.
Hepatitis menjadi Penyebab Tertinggi Rusaknya Fungsi Liver
Liver memiliki beragam fungsi yang penting bagi tubuh.
Namun bila tidak dijaga kesehatannya dengan baik, maka fungsi liver akan terganggu atau rusak.

Faktor tertinggi yang menyebabkan rusakya fungsi liver ialah infeksi virus (Hepatitis). Terutama Hepatitis B dan C.
"Di Indonesia Hepatitis B dan C itu paling banyak sebagai perusak hati," terang Kaka.
Disebutkan bahwa sebanyak 20 % orang Indonesia telah menderita Hepatitis B.
Baca juga: Mengenal Kondisi Sirosis, Tahap Akhir Penyakit Liver dari dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH
Kemudian dilanjutkan oleh tingginya intensitas mengonsumsi alkohol.
Serta tingginya mengonsomsi obat-obatan yang dapat merusak hati.
Selain itu juga dipengaruhi oleh gaya hidup.

"Kalau kita terlalu capek, makan-makanan yang terlalu berlemak itu tidak baik."
"Terlalu banyak makan goreng-gorengan, jeroan, santan yang berlebihan, itu tidak bagus," jelas Kaka.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Jelaskan 11 Organ yang Terkait Diabetes, Liver hingga Otak Manusia
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (15/12/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)