TRIBUNHEALTH.COM - Berikut ini simak penjelasan dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH mengenai derajat keparahan penyakit liver.
Sirosis adalah tahap akhir dari penyakit liver.
Kondisi ini ada yang masih bisa dikendalikan oleh tubuh (terkadang masih terlihat normal) dan dikompensata.
Baca juga: dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH Jelaskan Beragam Faktor yang Bisa Picu Rusaknya Fungsi Liver
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, dikompensata ini ditandai dengan ciri-ciri:
- Perut buncit banyak cairan
- Tangan kaki buncit

- Badan berwarna kuning
- hingga terjadi penurunan kesadaran.
Keadaan diatas secara umum menunjukan kondisi kompesanta.
Baca juga: Infeksi Virus Hepatitis Hingga Konsumsi Obat-obatan Bisa Sebabkan Liver Mengalami Gangguan
Walau demikian, juga terdapat pasien yang mengalami kompesanta tetapi kondisi tubuhnya baik-baik saja.
Hal ini dinamakan dengan liver yang masih bisa memberikan kompensasi.
Lebih lanjut, kata Kaka, bila kondisi Sirosis tidak dijaga maka akan berisiko menyebabkan kanker hati.

Oleh karena itu, pasien dengan kondisi Sirosis walaupun hepatitisnya sudah diobati, tetap harus kontrol.
"Karena harus kita evaluasi, jangan sampai ada kanker hati," sambung Kaka.
Bila sudah ada, maka akan dilakukan deteksi dini.
Baca juga: Lakukan Deteksi Jantung Bawaan pada Anak dengan Cara Ini, Simak Ulasan dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)
Jika ditemukan kanker dalam ukuran yang kecil, maka akan segera dilakukan pengangkatan.
"Kalau dia terlambat, kankernya sudah keburu besar, nah itu sudah nggak bisa tertolong lagi," papar Kaka.
Kaka menuturkan, pengobatan pada Sirosis ini adalah melalui transplant hati.
Cara ini disebut sebagai metode penyembuhan secara sempurna.
Baca juga: 3 Gejala Utama Cradle Cap pada Bayi dan Sederet Tips NHS untuk Mempercepat Penyembuhan
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (15/12/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)