TRIBUNHEALTH.COM – Maag ialah suatu kondisi ketika perut terasa tidak nyaman akibat rasa nyeri yang berasal dari lambung, kerongkongan, atau usus halus.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Seperti pola makan tidak teratur, kebiasaan merokok, sering makan makanan pedas, makanan berminyak, alkohol, serta minuman asam.
Baca juga: Apabila Faktor Biologis, Psikologis, dan Sosial Bergabung, Bisa Menimbulkan Suatu Kondisi Mental
Umumnya penyakit ini bisa kambuh bila pasien tidak menjaga pola makan dengan baik.
Untuk membahas mengenai penyakit dalam, kita bisa bertanya langsung kepada dokter yang berkompeten di bidangnya seperti dr. Mustopa, Sp.PD.

dr. Mustopa, Sp.PD merupakan dokter spesialis penyakit dalam.
Ia menjalankan praktik di 2 rumah sakit di Jawa Tengah.
Yakni rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo dan rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo.
Baca juga: Anak Memerlukan Nutrisi yang Baik Selama Pandemi, Begini Penjelasan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo
Sebelum menjadi dokter, dr. Mustopa, Sp.PD menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran UNS.
Kemudian dr. Mustopa, Sp.PD melanjutkan pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS.
dr. Mustopa, Sp.PD akan menjawab berbagai pertanyaan terkait penyakit dalam sebagai berikut.

Pertanyaan:
Apa yang menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung saat mengalami maag?
Titin, Tinggal di Yogyakarta.
Baca juga: dr. Ariani Berikan Tips untuk Ajarkan Anak Berempati dan Bersosialisasi di Tengah Situasi Pembatasan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD Menjawab:
Pada saat maag yang menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung itu biasanya karena faktor terjadinya iritasi peradangan pada dinding dalam bagian lambung mengakibatkan asam lambung yang meningkat atau bisa karena faktor-faktor kebiasaan yang kurang baik, seperti sering terlambat makan atau makan makanan kebiasaan pedas bersantan, asam, dan soda.

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K) Sarankan Memasang Behel ke Dokter Gigi Spesialis Kawat Gigi
(Tribunhealth.com/Dhianti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.