TRIBUNHEALTH.COM - Body shaming merupakan suatu kegiatan yang bertujuan menjelek-jelekan kondisi tubuh seseorang.
Akibat tindakan body shaming, dapat membuat seseorang megalami depresi dan kecemasan.
Bahkan tak jarang bisa menimbulkan suatu penyakit lain.
Baca juga: Waspada, Psikolog Sebut Media Sosial Bisa Memicu Perilaku Body Shaming
Body Shaming merupakan bagian dari Bullying.
Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. menuturkan bahwa tindakan body shaming terjadi karena adanya suatu niat atau intensi (keinginan).
"Seseorang yang mengungkapkan sesuatu, menilai body seseorang, itu ada niat mengejek nggak," kata Adib dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth.
Sepanjang ada niat untuk mengejek atau menghina maka bisa disebut dengan body shaming.
Baca juga: dr. Zulvia Oktanida Sebut Keluarga Jadi Fondasi Utama Anak Terhindar Bullying dari Lingkungan Luar
"Kan bisa aja dia mengungkapkan itu dalam rangka menasihati," imbuhnya.
Sementara nasihat sangat sah diucapkan kepada orang lain.
Body Shaming Bisa Terjadi pada Diri Sendiri
Body shaming biasanya dikenal melibatkan dua orang atau lebih.
Namun rupanya body shaming bisa dilakukan oleh diri sendiri tanpa melibatkan peran orang lain yang bisa menjadi pelakunya.
Kondisi ini biasanya dilatarbelakangi oleh keinginan agar sesuai dengan harapan orang lain atau lingkungan.
Namun acapkali tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal tersebut.
Baca juga: Psikolog Ungkap Pernikahan Dini Memicu Gangguan seperti Baby Blues hingga Postpartum Depression
"Misalnya berat badannya sudah ideal, tetapi merasa berat badannya berlebih.Jadi seolah-olah menghina diri sendiri."
"Sehingga body shaming bisa dilakukan pada diri sendiri," ucap Adib.
Untuk mengantisipasi pada kasus tersebut, ia pun menghimbau seseorang untuk benar-benar memeriksa kondisi tubuhnya.
Bisa dengan mengukur berat badan atau melihat dari lingkungan sekitarnya.
"Supaya tidak merasa berat badannya berlebih padahal sudah ideal," sambung Adib.
Baca juga: dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ: Dampak yang Terjadi Akibat Bullying Bisa Terasa Hingga Dewasa
Penjelasan Psikolog Keluarga dan Pendidikan Anak, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunhealth, Jumat (9/12/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)