TRIBUNHEALTH.COM - Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Pasalnya Indonesia adalah negara tropis, yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk aedes yang menjadi vektor pembawa virus dengue.
Awalnya, virus dengue akan memicu infeksi demam dengue.
Demam ini kemudian berkembang menjadi demam berdarah dengue (DBD), yang merupakan kondisi yang lebih serius.
Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, Kamis (16/12/2021), kondisi ini ditandai dengan sejumlah gejala sebagai berikut.
- Demam ringan, sedang, atau tinggi
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Neri pada otot, tulang, atau persendian
- Ruam pada kulit
Baca juga: Upaya Pencegahan untuk Hindari Demam Dengue dan DBD, Gunakan Kelambu dan Berantas Sarang Nyamuk
Baca juga: Demam Dengue Perlu Dirawat Agar Tak Berkembang Jadi DBD, Bisa Picu Sindrom Syok Dengue
Setelah mengalami demam, bisa saja penderita DBD merasa lebih baik.
Namun justru hal inilah yang perlu diwaspadai, karena biasanya akan disusul kondisi yang lebih parah.
Kondisi periodik ini menjadi gejala khas demam berdarah dengue.
Hubungi dokter jika mulai mengalami:
- Kegelisahan
- Demam akut, atau tiba-tiba
- Sakit perut parah
- pendarahan atau memar di bawah kulit
- Kulit dingin atau lembap
- Mimisan
- Penurunan tajam tekanan darah (syok)
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Daya Tahan Tubuh Berpengaruh dalam Penularan Demam Berdarah
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut Kondisi Demam Berdarah Dengue Bisa Sebabkan Dengue Shock Syndrome
DBD termasuk kondisi serius yang perlu mendapat perawatan segera.
Bahkan, penyakit ini bisa memicu sederet komplikasi.
Komplikasi dari demam berdarah dengue yang parah atau akut mungkin termasuk:
- Kejang
- Kerusakan otak
- Gumpalan darah
- Kerusakan pada hati dan paru-paru
- Kerusakan jantung
- Syok
- Kematian.
Pengobatan segera dapat membantu mencegah komplikasi, tetapi tidak ada obat antivirus untuk infeksi virus dengue.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)