TRIBUNHEALTH.COM – Terlepas dari manfaat positifnya sebagai media komunikasi, sosial media memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif.
Salah satu dampak negatif yang dapat terjadi adalah body shaming.
Dimana pelaku body shaming mengomentari negatif dan mencela penampilan fisi seseorang yang meliputi ukuran dan bentuk tubuh, hingga berat badan.
Baca juga: Berbagai Upaya yang Bisa Dilakukan Pria untuk Atasi Disfungsi Ereksi, Senam Kegel hingga Yoga
Umumnya bentuk body shaming sering terlihat di sosial media, khususnya platform Instagram dengan memberikan kritikan maupun komentar negatif.
Tak jarang seseorang melakukan body shaming tanpa tahu akibatnya.

Body shaming dapat membuat seseorang depresi hingga berisiko melakukan bunuh diri.
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Baca juga: drg. Farra Nadiya Jelaskan 5 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Pasang Veneer Gigi
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.

Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Apakah benar jika sosial media menjadi pemicu para remaja melakukan body shaming pak?
Terima kasih.
Guspiar, Tinggal di Semarang.
Baca juga: Apakah Veneer Bisa Menganggu Fungsi Pengunyahan dan Bicara? Begini Kata drg. Farra Nadiya
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Menurut saya benar, karakteristik sosial media adalah dengan menulis.
Namun apa yang dituliskan terkadang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Ada beberapa pelaku yang melakukan body shaming dengan menuliskan komentar buruk dan ketika bertemu langsung belum tentu berani melakukan body shaming.
Sehingga pelaku melakukan body shaming dengan niat menjelek-jelekkan atau mengomentari sisi negatif dari seseorang.
Apalagi memberikan komentar negatif di sosial media seolah-olah bebas.
Baca juga: Sering Dianggap Tindakan Biasa, Psikolog Sebut Faktor Penyebab Seseorang Lakukan Body Shaming
Bahkan barangkali body shaming lebih banyak di sosial media daripada di kehidupan nyata.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.