TRIBUNHEALTH.COM - ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder merupakan kondisi gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak.
Seorang anak yang memiliki kondisi ADHD harus mendapatkan penanganan yang berbeda bila dibandingkan anak yang lain.
Pasalnya anak ADHD cenderung memiliki kebutuhan khusus.
Baca juga: Apakah Vaksin Pfizer dan Sinovac Aman Diberikan Pada Anak? Begini Tanggapan Dr. dr. Ariani Dewi W.
Salah satu penanganan yang berbeda diberikan kepada anak ADHD adalah dalam pemberian pola makan.
Walau demikian, hal ini tidak menjadi aturan mutlak yang harus diterapkan.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Psikolog Klinis Anak Irma Gustiana A M.Psi
"Ada yang harus (mengatur pola makan) dan ada juga yang nggak," ujar Irma dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Baca juga: Jika Anak Tunjukkan Tanda Autisme, Terapi Dini Bisa Bantu Perbaiki Kualitas Hidup di Masa Mendatang
Namun yang harus dipastikan adalah tata kelola.
Karena pada intinya, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Seperti mengonsumsi:
- Gula berlebihan

- Karbohidrat yang berlebihan
- dan makanan yang mengandung pengawet
Baca juga: Kehamilan Usia 35 Tahun ke Atas Menjadi Faktor Terbesar Melahirkan Anak Down Syndrome
Untuk mengetahui tata kelola dalam pemberian asupan makanan pada anak ADHD, orangtua perlu berkonsultasi dengan dokter.
"Apakah anak ini membutuhkan diet nih, terkait apa yang dia konsumsi," jelas Irma.
Penanganan Anak ADHD
Irma mengatakan, penanganan pada anak ADHD beragam.
Penanganan bisa dilakukan melalui medikasi dan psikologi.

Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu memberikan pengobatan melaui farmakoterapi.
"Jadi memang perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu. Yang tentunya sudah melalui assesment dari tim ahli," jelas Irma.
Tim ahli yang dimaksud di antaranya yaitu dokter neurologi dan psikolog.
Baca juga: Adib Setiawan S.Psi: Jika Anak Berbicara Kasar ke Orangtua, Segera Konseling dengan Psikolog
Selanjutnya setelah melalui farmakoterapi, maka anak perlu melakukan sejumlah terapi. Seperti:
- Terapi perilaku
- Terapi sensori integrasi

- Terapi kombinasi
- Terapi kognitif
- dan Terapi sosial skill
Baca juga: Anak Jatuh Sebabkan Gigi Depan Patah, Bagaimana Cara Mengatasinya? Begini Tanggapan Dokter Gigi
Penjelasan Psikologis Klinis Anak, Irma Gustiana A, M.Psi. ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (17/11/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)