Breaking News:

Jika Anak Tunjukkan Tanda Autisme, Terapi Dini Bisa Bantu Perbaiki Kualitas Hidup di Masa Mendatang

Para pakar menyebut, intervensi awal bisa memberikan dampak menguntungkan pada kehidupan anak dengan autisme

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
batam.tribunnews.com
Ilustrasi autisme 

TRIBUNHEALTH.COM - Peneliti telah menunjukkan, terapi dini bisa membantu untuk mengurangi kemungkinan anak didiagnosis autisme sebelum usia sekolah.

Kalau pun tetap didiagnosis autis, mereka menyebut terapi itu bisa mengurangi defisiensi perilaku pada anak, diberitakan TribunHealth.com dari The Guardian, Senin (20/9/2021).

Beberapa bayi bisa dicurigai akan mengalami autis, namun belum pasti.

Mereka biasanya menunjukkan gejala berupa menghindari kontak mata, serta tak menanggapi jika namanya dipanggil.

Ketika bayi dicurigai memiliki tanda autisme, peneliti menekankan pentingnya intervensi pada tahun pertama kehidupan.

Baca juga: Benarkah Autisme Dapat Sebabkan Gangguan Psikologis? Begini Kata Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Baca juga: Apa Saja Gejala Autis Dok?

Ilustrasi autis pada anak-Simak penjelasan dokter mengenai penyebab autis pada anak.
Ilustrasi autis pada anak-Simak penjelasan dokter mengenai penyebab autis pada anak. (Freepik.com)

Hal itu dinilai dapat meningkatkan perkembangan sosial pada anak-anak autis, dengan efek jangka panjang yang menguntungkan bagi kehidupan mereka.

“Ini adalah bukti pertama di dunia bahwa intervensi pencegahan dapat mengurangi perilaku autisme dan kemungkinan diagnosis di kemudian hari,” kata Prof Jonathan Green dari University of Manchester.

“Kami pikir ini adalah temuan penting karena menunjukkan intervensi pada waktu awal dapat memiliki efek substansial ini. Ini mungkin mengubah cara layanan memberikan dukungan kepada sejumlah besar anak-anak di seluruh dunia.”

Tim peneliti internasional, yang dipimpin oleh Prof Andrew Whitehouse di University of Western Australia di Perth, menilai 104 bayi berusia sembilan bulan hingga 14 bulan yang menjadi perhatian layanan kesehatan masyarakat setelah menunjukkan tanda-tanda awal autisme.

Setengahnya, secara acak ditugaskan untuk melakukan perawatan rutin, yang lain menerima 10 sesi terapi selama lima bulan.

Baca juga: Tips dr. Sandi Nugraha, Sp.A Atasi Perut Kembung pada Bayi, Harus Dievaluasi Penyebabnya

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Bicara soal Bayi yang Kegemukan, Ingatkan untuk Tak Sembarang Lakukan Diet

2 dari 3 halaman

Semua dinilai ulang untuk perilaku autisme pada usia 18, 24 dan 36 bulan.

Dalam sesi terapi, orang tua direkam bermain dengan anak-anak mereka.

Seorang terapis kemudian meninjau rekaman itu dengan orang tua dan membantu mereka memahami berbagai cara anak mereka mencoba berkomunikasi, dan bagaimana mereka dapat melibatkan anak dengan lebih baik.

Tujuannya adalah untuk memperkuat hubungan dan meningkatkan hubungan timbal balik antara orang tua dan anak, untuk membantu bayi mengembangkan keterampilan komunikasi sosial mereka.

Menulis di jurnal Jama Pediatrics, para peneliti menggambarkan bagaimana terapi itu muncul untuk mengurangi beberapa gejala autisme, sebuah perubahan yang sebagian besar tetap ada sampai anak-anak berusia tiga tahun.

Pada saat itu, dokter independen menilai masing-masing anak.

Sementara seperlima yang menerima perawatan standar menerima diagnosis autisme, hanya 6,7% dari mereka yang menjalani terapi.

Ilustrasi anak penderita autis-Simak penjelasan dokter mengenai pengertian kondisi autis pada anak.
Ilustrasi anak penderita autis-Simak penjelasan dokter mengenai pengertian kondisi autis pada anak. (Freepik.com)

Menurut penelitian, anak-anak mendapat skor lebih baik pada interaksi sosial, juga pada gejala lain, seperti gerakan berulang dan reaksi yang tidak biasa terhadap indera seperti penciuman dan rasa.

Tindak lanjut lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah terapi hanya menunda diagnosis atau mencegahnya pada beberapa anak.

Para peneliti menekankan bahwa terapi bukanlah obat untuk autisme.

3 dari 3 halaman

Banyak dari anak-anak masih memiliki masalah perkembangan yang signifikan ketika mereka berusia tiga tahun, di akhir studi.

Tetapi temuan menunjukkan terapi yang disesuaikan setidaknya dapat membantu beberapa bayi untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka sebelum mereka mencapai usia sekolah.

“Dampak klinis yang bisa langsung sangat mengejutkan,” kata Whitehouse.

Baca juga: drg. Kustini Menyarankan Anak yang Memiliki Struktur Gigi Renggang Sebaiknya Dibawa ke Dokter Gigi

Baca juga: Ketahui Tanda-tanda Anak Telah Kecanduan Gadget, dr. Dedi Purnomo, Sp.M Berikan Solusinya

“Sampai saat ini, tidak ada terapi yang menunjukkan efek positif pada perkembangan yang memengaruhi hasil diagnostik anak.

“Untuk alasan ini, terapi memiliki potensi yang sangat nyata untuk mengubah cara kami memberikan dukungan kepada anak-anak yang berkembang secara berbeda.

Pada dasarnya, ini adalah perubahan dari 'tunggu dan lihat' menjadi 'mengidentifikasi dan bertindak' – model klinis baru yang dapat mengubah dukungan untuk keluarga.”

Tetapi penelitian ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana layanan autisme harus diberikan.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comAutismeTerapiThe Guardian
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved