TRIBUNHEALTH.COM - dr. Tan Shot Yen sebut jika diet hanya untuk menghindari kolesterol, maka anda akan menyesal melakukan diet.
Kenapa demikian? Karena 80 persen kolesterol pada tubuh itu yang membuat adalah livernya sendiri.
Sehingga kolesterol yang berasal dari makanan hanyalah 20 persen saja.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter, Filsuf, Ahli gizi komunitas, dr. Tan Shot Yen pada tayangan YouTube Tribunnews progam Malam Minggu Sehat yang dilansir oleh TribunHealth.com.
dr. Tan menyarankan pada masing-masing individu untuk melakukan evaluasi pada dirinya sendiri.
Evaluasi bisa dilakukan dari pola makan dan kesehatan pada tubuh masing-masing.
Seseorang dengan kolesterol tinggi, trigliserida tinggi, kelebihan lemak, dan juga kelebihan berat badan harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tubuhnya sendiri.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Tegaskan bahwa Menurunkan Berat Badan Bukan dengan Diet Tetapi Mengatur Pola Makan

Pertama, apabila pola makan sudah baik, maka tidak perlu konsumsi makanan plant based.
Jika pola makan sudah baik, barangkali yang bisa diperbaiki adalah dari sisi ngemil.
Ngemil adalah salah satu aktivitas jahat yang bisa meningkatkan kolesterol dan berat badan.
Kedua, jika pola makan sudah baik dan detail, maka yang harus dievaluasi adalah apakah mengalami stres atau tidak.
Pasalnya kolesterol dibuat oleh tubuh karena badan kita butuh kolesterol tersebut untuk tubuh.
Lalu mengapa tubuh memproduksi kolesterol sangat banyak hingga 80 persen?
Hal ini karena kebutuhan pada tubuh kita juga banyak, badan memproduksi sesuatu sesuai dengan kebutuhan tubuh.
dr. Tan memberikan contoh, misalnya seorang perempuan bisa membikin plasenta ari-ari, karena dibutuhkan saat mengandung anaknya.
Tapi begitu anak lahir, plasenta ari-ari tidak dibutuhkan lagi dan keluar sendiri.
Begitu pula dengan tubuh kita yang memproduksi kolesterol banyak.
Baca juga: Bolehkah Usia Anak-anak Melakukan Diet? Berikut Tanggapan Ahli Gizi, dr. Tan Shot Yen

"Anda bisa melakukan evaluasi terlebih dahulu mengapa kolesterol banyak diproduksi."
"Barangkali kinerja otak terlalu banyak, banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan," terang dr. Tan.
dr. Tan memaparkan jika otak kita berisi kolesterol, jika otak berisi kolesterol dan dihajar terus menerus tentu akan semakin stres dan banyak menghasilkan kolesterol.
Hal ini adalah rentetan-rentetan metabolisme yang memang sulit untuk dijelaskan.
Namun kita tahu, jika kita stres, adrenalin naik, kortisol naik, dan itu bukan hanya sekedar kolesterol yang naik.
Tetapi gula darah juga aakan naik, lalu kemudian tensi juga naik.
Itulah sebabnya kenapa orang yang kolesterolnya tinggi, lambat laun akan mempunyai hipertensi dan pola makan yang berantakan akhirnya memicu terjadinya diabetes.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribunnews program Malam Miggu Sehat pada 28 Agustus 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)