TRIBUNHEALTH.COM - Gastritis ialah suatu kondisi terjadinya inflamasi peradangan atau pembengkakan pada selaput lendir lambung.
Kondisi ini terjadi akibat adanya infeksi bakter yang menyebabkan kerusakan pada selaput lendir lambung.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribunnews dalam program Malam Minggu Sehat.
Dalam penjelasannya, dr. Tan menjelaskan faktor pemicu penyebab terjadinya gastritis.
Pertama ialah konsumsi alkohol, dr. Tan menyebutkan kebiasaan buruk sering konsumsi alkohol akan mempengaruhi kondisi lambung.
Alkohol tak hanya merusak liver dan hati, namun juga dapat merusak kondisi lambung.
"Pada orang-orang yang mempunyai kanker lambung, gastritis, dan dispepsia, saat pemeriksaan biasanya dokter akan bertanya apakah ia suka minum alkohol atau tidak."
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sebut GERD dan Gastritis adalah Dua Penyakit yang Berbeda, Begini Penjelasan
"Karena alkohol adalah salah satu faktor pencetus terjadinya gangguan pada lambung," terang dr. Tan.
Kedua adalah konsumsi obat-obatan non-steroid, anti inflamasi, dan obat-obat pengencer darah yang mengandung asam.
Oba-obatan ini bisa memperparah kondisi lambung yang telah mengalami gastritis.
Ketiga faktor pyhsical seperti stres. Stres dikenal bisa menyebabkan gangguan cerna.
Orang-orang yang sering merasa stres, memiliki kecenderungan produksi asam lambungnya jauh lebih banyak daripada orang yang jarang stres.
dr. Tan mamaparkan gastritis tidak hanya ditandai dengan sakit di dalam ulu hati, namun juga ada kemungkinan mengalami buang air besar berdarah.
Dalam penuturannya, ia menjelaskan jika buang air besar mengeluarkan darah, kita dapat melihat dari warnanya.
Jika feses berwarna hitam dan bercampur darah, maka bisa dipastikan terjadi perdarahan pada lambung.
Pasalnya jika darah bercampur dengan asam, hemoglobin akan terurai dengan asam dan warnanya akan menjadi hitam.
Namun jika yang keluar adalah darah segar, kondisi tersebut berasal dari usus besar bukan dari lambung, karena di usus besar tidak ada asam sehingga yang keluar adalah darah segar.
Baca juga: Gejala hingga Komplikasi GERD, dr. Tan Shot Yen: Komplikasi Bisa Sebabkan Luka pada Kerongkongan
dr. Tan sebut kondisi lambung yang mengalami gastritis dapat mengalami transport lemak.
"Darah itu kan sebenarnya air, tidak mungkin cairan akan bercampur dengan lemak."
"Cairan empedu ini mempunyai kemampuan untuk bisa membuat transport lemak yang terjadi pada darah manusia."
"Sering kali kejadian carian empedu yang mustinya berasa di usus kecil, bisa balik jalur naik ke lambung."
"Hal ini yang tidak boleh terjadi. Jika cairan empedu naik ke lambung, kondisi tersebut dapat mengikis bagian lambung," jelas dr. Tan.
Menurut dr. Tan, gastritis bisa ditangani dengan metode endoskopi. Dengan endoskopi, dokter bisa melihat luka lambung terjadi dimana saja.
Ketika sudah parah, maka bisa menjadi tukak lambung. Tukak lambung yang didiamkan bisa pecah.
Saat kondisi tukak lambung pecah, maka bisa menyebabkan hal yang fatal karena semua yang ada di dalam lambung keluar ke dalam rongga perut.
Bukan hanya asam saja yang ada di dalam rongga perut, tapi semua isi perut akan meracuni semua rongga perut dan akhirnya menjadi sepsis.
Kondisi ini bisa menjadi peritonitis. Peritonitis ini bisa menular dan bisa mengancam jiwa.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter, Filsuf, Ahli Gizi Komunitas, dr. Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribunnews dalam program Malam Minggu Sehat, pada 16 Oktober 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)