TRIBUNHEALTH.COM - Olahraga merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.
Kita perlu memperhatikan beberapa hal saat berolahraga agar olahraga memberikan manfaat yang optimal bagi tubuh.
Ketika seseorang berolahraga otot-otot menjadi lebih aktif.
Baik otot lengan, otot kaki, otot paha dan otot-otot lainnya.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Paparkan Penyebab Rasa Nyeri saat Menstruasi, Begini Penjelasannya
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat.
Seseorang yang aktif tentunya memerlukan oksigen dan darah yang lebih besar dibandingkan sebelumnya pada saat seseorang beristirahat.
Dalam hal ini jantung berperan sangat penting.
Dimana jantung harus memompakan darah yang lebih besar dibandingkan saat kita sedang beristirahat.
Dengan berolahraga, lambat laun performa jantung akan semakin meningkat.
Dokter menuturkan jika sirkulasi darah menjadi lebih lancar, yang paling penting adalah memicu pembuatan pembuluh-pembuluh darah baru.
Baca juga: dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Jelaskan Faktor-faktor yang Memengaruhi Kesuburan Wanita
"Jadi memang jantung bekerja lebih berat dengan meningkatkan detak jantung," ujar dr. Ayuthia.
Secara garis besar, detak jantung normal pada dewasa sekitar 60-100 kali per menit.
Namun angka ini memang sangat bergantung dari berbagai faktor.
"Faktornya seperti misalnya apakah orang tersebut atlet dengan kebugaran yang sangat baik," imbuhnya.
Pada atlet biasanya memiliki denyut nadi sekitar 40-50 kali per menit.
Dokter menuturkan jika hal ini masih normal.
"Atau bisa juga mereka meminum obat-obat yang meningkatkan detak jantung atau mengurangi detak jantung," tambahnya.
Ada banyak hal yang bisa berkontribusi terhadap faktor detak jantung seseorang.
Baca juga: Apakah Pengeroposan dan Gigi Berlubang Itu Sama? Simak Penjelasan Dr. drg. Munawir
Lantas bagaimana kondisi jantung saat berolahraga?
Dokter mengungkapkan jika kisaran detak jantung saat berolahraga berdasarkan usia.
Yakni dengan cara 220 dikurangi usia merupakan maksimum dari detak jantung yang dapat dilewati oleh jantung.
Intensitas olahraga yang disarankan oleh dokter spesialis jantung adalah intensitas yang ringan sampai sedang.
Yakni sekitar 50% dari maksimum sampai 80%.
"Jadi tidak perlu 100% dari maksium kisaran detak jantung yang dihitung dari 220 dikurangi usia," pungkasnya.
Dokter ungkap saat seseorang berolahraga perlu menghitung kisaran detak jantung sesuai usia.
Baca juga: Perlunya Mengetahui Faktor Resiko Turun Peranakan yang Disampaikan oleh dr. Asih Anggraeni, SP.OG
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Ayuthia Sedyawan Ardhana dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 03 Juni 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.