TRIBUNHEALTH.COM – Alergi protein terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberikan respons berlebihan terhadap protein dari makanan yang dikonsumsi.
Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala pada kulit, pencernaan, dan pernapasan.
Jenis makanan yang kerap memicu alergi adalah seafood, telur, dan ikan.
Protein yang terkandung di dalamnya memang kerap memicu timbulnya reaksi alergi pada orang yang sensitif.
Baca juga: 3 Masalah Kesehatan pada Kelenjar Tiroid dan Berbagai Gejala yang Muncul
Selain itu jenis makanan lain dapat pula memicu reaksi alergi, seperti gandum, susu, kacang-kacangan, dan sebagainya.
Untuk membahas mengenai informasi gizi, kita bisa bertanya dengan ahli gizi yang sudah berkompeten seperti R. Radyan Yaminar, S.Gz.

R. Radyan Yaminar, S.Gz merupakan seorang ahli gizi yang lahir di Surabaya, 18 Oktober 1995.
Ia menjalankan profesinya sebagai ahli gizi di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
R. Radyan Yaminar, S.Gz aktif membagikan konten edukasi kesehatan gizi di sosial media seperti Instagram (@radyanyaminar).
R. Radyan Yaminar, S.Gz merupakan alumni dari Universitas Muhammadiyah Surakarta program studi Ilmu Gizi.
Dimana ia tercatat sebagai mahasiswa sejak September 2014 hingga Januari 2019.
Baca juga: Jenis Lemak Tertentu Justru Dikaitkan dengan Penurunan Risiko Stroke, Simak Paparan Ahli Berikut Ini
R. Radyan Yaminar, S.Gz dikenal aktif membuat berbagai karya ilmiah.
Atas kerja kerasnya, ia mendapatkan beberapa penghargaan bergensi.
Baik di tingkat universitas maupun tingkat nasional.
Selain itu, R. Radyan Yaminar, S.Gz juga aktif mengikuti seminar baik menjadi peserta maupun pembicara.
R. Radyan Yaminar, S.Gz juga aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial.

R. Radyan Yaminar, S.Gz akan menjawab segala pertanyaan terkait informasi gizi sebagai berikut.
Pertanyaan:
Hallo Pak Radyan.
Pak, anak saya alergi protein berlebih sehingga dari kecil tidak begitu senang dengan ayam, daging, ikan, serta telur.
Apakah ada makanan lain yang dapat menggantikan protein tersebut?
Baca juga: Sakit Punggung Parah Bisa Jadi Gejala Osteoporosis, Berisiko Sebabkan Patah Tulang jika Tak Diobati
Mohon penjelasannya.
Makasih.
Tari, Tinggal di Surakarta.
Ahli Gizi, R. Radyan Yaminar, S.Gz Menjawab:
Alergi adalah suatu efek yang timbul jika seseorang memakan suatu makanan tertentu dikarenakan pada tubuhnya mengenali suatu makanan tersebut sebagai bahaya, sehingga menimbulkan berbagai reaksi seperti ruam, sesak nafas, sampai gatal.

Jika anak anda saat mengonsumsi protein langsung muncul gejala alergi perlu dipastikan lagi dengan test yang lebih akurat, apakah hanya beberapa jenis protein atau semua jenis protein karena pada dasarnya hampir semua makanan memiliki protein hanya dengan jenis yang berbeda, mungkin anak anda masih bisa menerima beberapa protein selain yang menjadi alerginya.
Karena sangat disayangkan pada usia anak anak yang seharusnya mendapatkan asupan protein yang cukup untuk pemenuhan pertumbuhannya.
Baca juga: Gejala Hiperglikemia pada Penderita Diabetes, Bisa Picu Komplikasi Ketoasidosis yang Mematikan
Tetapi jika memang terbukti alergi protein hewani, saya sarankan menu protein hewani tersebut diganti.
Untuk protein hewani mungkin masih bisa digantikan protein nabati seperti tahu, tempe, kacang kacangan, walaupun nilai bioavaillabilitasnya berbeda dan lebih bagus protein hewani, tetapi masih bisa menggantikan kebutuhan protein hariannya.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.