TRIBUNHEALTH.COM - Berdasarkan pengobatan kanker serviks metode dr. Ibnu Sina terdapat perbedaan terapi pada tiap stadium.
Hal ini karena setiap takaran ataupun tiap hitungan formula atau obat berbeda.
Dari tingkat keparahan pasien memengaruhi apakah leukositnya meningkat atau tidak.
Baca juga: Kenali Bercak Putih pada Gigi yang Merupakan Tanda Alami Proses Demineralisasi Gigi
Terdapat hitungan tersendiri untuk bagian farmasi yang melakukan penghitungan obat tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Praktisi Kesehatan, dr. G. Iranita Dyantika yang dilansir Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 08 November 2021.
Dokter sebut jika lama penyembuhan juga akan berbeda-beda.
Pengobatan yang diberikan tergantung dari keadaan umum pasien dan tingkat keparahan yang dialami.
Biasanya paling lama penyembuhan memerlukan waktu sekitar 8 bulan hingga 12 bulan.
Tahapan pengobatan menggunakan metode dr. Ibnu Sina umumnya pasien yang datang berobat sudah mendapatkan diagnosa dari dokter spesialis.
Baca juga: Berbagai Gejala dan Penyebab Asma, Termasuk Alergi hingga Polusi Udara
Adapun pasien yang belum mendapatkan diagnosa pasti, maka dokter harus menegakkan terlebih dahulu diagnosanya.
Dokter akan mengarahkan pasien melakukan pemeriksaan kembali ke dokter spesialis.
Setelah mendapatkan diagnosa, maka akan dilihat hasil pemeriksaan laboratorium.
Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah terlalu lama, maka perlu diperbarui.
Pasien akan melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.
Dari hasil pemeriksaan laboratorium akan dilihat keadaan umum pasien.
Jika keadaannya membaik, maka bisa dilakukan pembuatan obat berdasarkan hasil laboratorium.
Namun apabila keadaan umumnya kurang membaik atau kurang mendukung, maka harus diperbaiki keadaan umum pasien dengan perawatan atau dukungan dokter spesialis lainnya.
Setelah obat diracik akan diberikan kepada pasien sehingga bisa dikonsumsi.
Baca juga: Pentingnya Melakukan Pemeriksaan Body Composition Sebelum Melakukan Diet, Ini Kata Dokter Gizi
Metode dr. Ibnu Sina hanya memanfaatkan obat minum saja.
dr. Iranita menambahkan jika pengobatan ini tidak menggunakan bantuan radiasi.
Dimana obat yang dikonsumsi benar-benar disesuaikan dengan kondisi setiap individu pasien.
Meskipun beberapa pasien mengidap kanker yang sama, pasti obat yang diberikan berbeda.
Hal ini karena setiap orang memiliki DNA yang berbeda.
Baca juga: NHS Jelaskan Perbedaan Gusi yang Sehat dan Tak Sehat, Termasuk Mudah Berdarah saat Flossing
Setiap orang juga memiliki kebiasaan yang berbeda, sehingga obat yang diberikan juga akan berbeda.
Penjelasan Praktisi Kesehatan, dr. G. Iranita Dyantika dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Bincang Kita edisi 08 November 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.